“Mas, aku datang lagi!” Arunika memasang senyum terbaiknya sambil membusungkan d**a. Harap-harap cemas Arunika menatap dokter Arland. Seperti pertemuan terakhir mereka, pria tinggi di hadapannya tampak masih linglung. Satu hal yang membuat Arunika lega dan sedikit tak percaya yaitu, mengenai pecel lontong pemberiannya yang sudah dokter Arland makan, meski sebagiannya ada di dekat batu nisan makam Melati. Mungkin, dokter Arland sengaja membagi pecel lontongnya pada Melati. Ini dokter Arland pas sekolah, dia minum obat tidur terus ngorok di kelas, atau malah mati suri, sih? Masa iya susah banget move on dan beneran jadi kurang waras gara-gara ditinggal istrinya? Eh sebentar, dikoreksi. Terkadang, cinta memang bikin orang kehilangan kewarasan, kan? Batin Arunika. Di hadapannya, dokter Arla