Episode 31 : Mendadak Dituduh

1907 Kata

Kebersamaan Arunika dan para perawat di klinik dokter Arland, dihiasi senyum sekaligus obrolan bahkan candaan hangat. Mereka tampak akrab tak ubahnya teman dekat. Semuanya antusias menerima setiap bungkusan dari daun pisang dan tak lain merupakan pecel lontong yang Arunika bagikan. Tanpa mereka termasuk Arunika sadari, dari depan teras rumah dokter Arland, kedua mata Mawar terus mengawasi. Kedua mata agak sipit berbola mata cokelat itu berangsur fokus pada Arunika yang tengah memberi kelima orang di hadapannya kembalian. Arunika jualan? Eh, kalau dipikir-pikir, wajah Arunika memang enggak asing. Sebelum pertemuan kemarin, sepertinya kami memang sudah pernah bertemu. Setelah mengingat-ingat keyakinannya bahwa ia pernah mengenal atau sekadar bertemu dengan Arunika sebelumnya, akhirnya Mawar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN