Trauma itu masih sangat terasa, membuat Arunika bertanya-tanya dalam benaknya, wajarkah KDRT yang ia terima dari Dimas sampai membuatnya sangat ketakutan? Bukankah ketakutan hanya karena teringat suatu kejadian yang tak diinginkan, bagian dari trauma? Kendati demikian, Arunika berusaha melawan rasa takut tersebut. Rasa takut yang terus tumbuh bersama bayang-bayang kejadian pertengkarannya dengan Dimas dan terputar di ingatannya. Dari ketika pria itu menamparnya, kemudian mendorongnya sekuat tenaga. “Kita lihat Dek Bening, ya!” ucap dokter Arland bersemangat. Ia sampai mengangkat tinggi Dika melalui kedua ketiak bocah itu dan seketika tertawa kegirangan, tepat ketika mereka baru saja keluar dari lift yang hanya membawa mereka. “Kamu enggak baik-baik saja,” ucap dokter Arland kemudian sam