MENGETAHUI PENYAKIT YANG DI SEMBUNYIKAN MAMAH DAN PAPAH

1565 Kata
"Ri kok loe bisa seteledor itu sih..!?" tanya Siska "Ya kan aku juga gak ngeh. Tiba-tiba jatuh gitu aja," jawab Riana "Kok lukanya kaya cambukan gini?" ucap Siska yang terus memperhatikan lengan Riana "Ya orang aku kebentur, guling-guling gitu," Riana coba membuatnya percaya "Sakit gak Ri?" tanya Siska yang menekan-nekan kulit lengan Riana yang memar "Aww! Ya sakit lah sis, kamu taukan memar! Malah kamu tekan gitu!!" Riana kesakitan "Duh.., sorry,sorry, abisnya gue penasaran. Kirain gak sakit," ucap Siska "kali ini aku maafin, tapi ntar siang traktir aku baso ya," Riana "Ia deh siap.., eh loe tau gak katanya ada guru olahraga baru. Denger denger sih dia cewek," ucap Siska "Terus?" tanya Riana "Emangnya loe gak penasaran apa?" tanya Siska "Emangnya aku itu kamu. Ntar juga ketemu kan, bukannya pelajaran ke dua itu team kita yang main?" Riana ( Riana adalah kapten sebuah team baseball di sekolahnya) "Eh.., ia ya gue lupa.., loe bawa seragam olah raga engga?" tanya Siska "Itu kan yang paling utama, sejak kita jadi juara dua tahun kemarin.., aku gak pernah henti buat latihan. Pengen deh jadi juara, Aue pengen bikin kakakku bangga sama aku," Riana begitu senang jika membicarakan baseball "Ia ia, gue tau loe penggemar berat baseball..," ucap Siska Tak lama Bu Sekar masuk kedalam kelas "Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Sekar "Selamat pagi Bu," semua anak menjawab secara bersamaan "Riana bagaimana keadaan kamu?" tanya Bu Sekar "Sudah baikan Bu," jawab Riana "Ya sudah hari ini semuanya masuk tepat waktu, jadi mari kita mulai pelajarannya," ucap Bu Sekar Jam pelajaran pertama sudah berlalu, Semua murid pergi ke ruang ganti untuk mengganti seragam olah raga, dan kemudian mereka berkumpul di lapangan baseball "Anak-anak perkenalkan ini guru olahraga baru kalian, namanya Bu Jihan," ucap Bu Riska (kepala sekolah/mama nya Siska) "Salam kenal Bu, selamat datang di sekolahan kami," ucap para murid "Salam kenal anak-anak, mohon kerjasama nya ya. Dengar-dengar kalian juara kedua ya?" ucap bu Jihan "Ia donk Bu, walaupun gini-gini kita juara," ucap Mayang "Bener Bu ya walaupun kita baru dapet juara dua, kita bangga banget. Apa lagi kalau jadi juara satu, bener gak kapten?" ucap Siska "Oh.., kamu kapten nya, siapa nama kamu?" tanya Bu Jihan "Nama saya Riana Bu" jawab Riana "Di sini panas, kenapa kamu pakai jaket?" tanya Bu Jihan "Saya lagi gak enak badan Bu," jawab Riana "Kalau gitu gak usah ikut latihan, kamu duduk saja di kursi cadangan untuk hari ini," ucap Bu Jihan "Ah, gak usah Bu cuman agak dingin aja, saya kuat kok," jawab Riana "Tapi nanti malah tambah sakit mendingan duduk temani ibu, sekalian ibu ingin mengenal anak-anak yang lain, kamu kan kaptennya pasti tau dong anak mana yang berprestasi," ucap Bu Jihan "Hmm.., oke deh Bu," jawab Riana "Baru kali ini gue lihat loe nurut sama guru... kesambet apa loe Ri??" bisik Siska "Gak tau Sis, aneh rasanya aku gak bisa bantah omongan dia. Terus perasaan aku pernah ketemu sama dia dan wajahnya sangat familiar, tapi di mana ya?" bisik Riana "Masa? bukannya dia itu baru pulang dari Jogja. Kata mama gue dia lulusan terbaik di bidang olah raga baseball, makannya dia lulus masuk jadi guru di sini. Loe itu ada-ada aje, kenal dari Hongkong kali," bisik Siska "Ya kan aku juga bilang perasaan aja, berarti belum pasti, nanti deh aku pastiin dulu," bisik Riana "Baiklah anak-anak ibu tinggal dulu, tolong kalian jadi anak yang baik dan penurut dan jangan melawan," ucap Bu Riska yang berjalan pergi meninggalkan lapangan "baik Bu..," jawab semua murid Setelah Bu Riska pergi, "Ayo semuanya mari kita mulai latihannya, tapi sebelumnya kapten tolong perkenalkan semua anggotanya," ucap Bu Jihan "Baik Bu," ucap Riana Riana memperkenalkan semua anggotanya. "Baik lah karena kapten kalian sedang tidak sehat, kalian latihan tanpa dia ya," ucap Bu Jihan "Gak usah Bu, saya ikut latihan saja gak enak kalau cuman nonton doang," ucap Riana "Kan tadi sudah ibu bilang, kamu duduk sama ibu. Ayo sini," ucap Bu Jihan Bu Jihan menarik tangan Riana dan mengajak nya duduk di kursi cadangan ************************************* Semua anak-anak berlatih, sementara Riana menyerahkan laporan pada Bu Jihan tentang anak-anak teamnya. Hingga jam pelajaran olah raga pun berakhir, dan tiba waktunya istirahat. "Anak-anak ini sudah waktunya istirahat, kita akhiri dulu latihan untuk hari ini," ucap Bu Jihan "Baik Bu," ucap semua murid, Semua anak-anak bubar Siska dan Riana pergi ke kantin, "Ri traktir gue baso dong," ucap Siska "Ya elah masa minta traktir sih, aku aja bawa bekal dari rumah," ucap Riana "Dasar orang kaya pelit, lagian ngapain sih loe bawa kotak makan ke kantin, aduhhhhh malu-maluin aje loe," ucap Reva teman sekelas mereka "Loe punya mulut gak usah nyinyir keles," Siska maju ke hadapan Reva "Mau jadi so pahlawan loe, jelas-jelas temen loe ini norak. Udah Segede gini masih bawa kotak makan kaya bocah TK aja, haaahaaahaaaahaaa," Reva meledek Riana dan para murid yang lain ikut mentertawakan Riana Riana hanya diam, "Kenapa harus malu, kalau bawa kotak makan atau bekal? ibu juga bawa," ucap Bu Jihan yang baru datang dan duduk di kursi sebelah Riana "Eh Bu Jihan," ucap Reva "kenapa? kamu mau bully ibu? ibu gak masalah, ibu suka bawa bekal. Riana juga sama kaya ibu kan?" tanya Bu Jihan yang melihat ke arah Riana "I-ia Bu," jawab Riana yang tersenyum "Nah gitu dong senyum, dari pagi ibu gak lihat senyum kamu, kalau senyum kamu cantik," ucap Bu Jihan "Makasih Bu," ucap Riana "Nah sekarang kan jam nya istirahat mending kalian pada jajan gih, daripada gangguin orang, emang nya kalian gak laper apa?" ucap Bu Jihan pada Reva dan kawan-kawannya "Huuuh..!! ya udah yuk teman-teman kita bubar aja, gak seru," Reva mengajak teman-teman nya pergi "Ayo di makan. Bu kantin, tolong ke sini," ucap Bu Jihan pada Riana dan Siska dan kemudian berteriak memanggil ibu kantin Tak lama seorang bibi datang menghampiri meja mereka "Ia Bu, ibu mau pesan apa?" tanya bi Sumi (pedagang kantin sekolah) "Pesan tiga mangkuk bakso, si ibu tau kan selera dua anak ini? pesan sesuai pesanan mereka tiap kali pesan, kalau saya pengen baso sayur gak pake mie ya," jawab Bu Jihan "Baik Bu sebentar saya siapkan dulu," bi Sumi pergi Tak lama bi Sumi datang membawa pesanan Bu Jihan "Ini Bu pesanan nya," bi Sumi meletakan baso di meja mereka "Terimakasih Bu," ucap Bu Jihan "Kalau begitu saya permisi," ucap bi Sumi yang kemudian pergi "Ayo di makan, tenang ini ibu yang traktir," ucap Bu Jihan Mereka makan bersama "Makasih ya Bu, lain kali kita kita yang traktir ibu deh," ucap Siska "Ia dong harus, hehe biar makin akrab, ia gak Ri," ucapan Bu Jihan seolah-olah sudah akrab dengan Riana Riana hanya membalas nya dengan senyum "Eh ini udah mau bel masuk, Bu kita permisi dulu ya Bu. Makasih traktirannya, yuk Ri ntar kita kena omel lagi," ucap Siska sambil menarik tangan Riana dan pergi bersamanya "Anak itu berubah banyak sekali setelah kematian orang tuanya, rasanya dia semakin dewasa," ucap Bu Jihan Bel masuk sudah berbunyi dan mereka memulai pelajaran, "Pak permisi saya mau ijin ke toilet," ucap Riana "Silahkan," ucap pak Haris guru matematika Riana pergi ke toilet sendirian, di sana Riana memergoki Reva yang sedang asik merokok sendirian "Reva kamu gak belajar? jam pelajaran sudah di mulai dari tadi," tanya Riana Bukannya menjawab tapi Reva malah mendorong Riana hingga terjatuh, entah kenapa Riana merasakan rasa sakit di bagian dadanya ketika ia terjatuh. Riana hanya terdiam "Bangun loe!" Reva menarik tangan Riana "Sakit Va, tolong lepasin aku," ucap Riana "Yaelah jangan so lemah loe, masa segitu aja K.O. Awas ya kalau loe ngadu sama guru!" ucap Reva yang kemudian pergi meninggalkan Riana di dalam toilet sekolah Riana teridam melihat dirinya di cermin "Tadi itu kenapa ya? kenapa d**a ku sesak sekali?" tanya Riana dalam hati Tiba-tiba Riana batuk darah dan kemudian Riana segera mencuci darah yang ada di tangannya, setelah selesai dia langsung kembali ke kelas. Riana sama sekali tidak fokus belajar, dia terus memikirkan kejadian yang dia alami. Bell pulang sudah berbunyi. Riana keluar dan melihat pak Dadang berdiri memanggilnya. "Non di sini non, bapak di suruh jemput non Ria," teriak pak Dadang sambil melambaikan tangan Riana segera menghampiri nya "Ayo non masuk, di luar panas," ucap pak Dadang yang membukakan pintu untuk Riana Riana masuk ke dalam mobil dan pak Dadang segera duduk di kursi pengemudi, kemudian melajukan mobilnya "Pak kita ke rumah sakit dulu ya ketemu dokter Ayu," ucap Riana "Baik non, eh ada apa non? apa non kurang sehat?" tanya pak Dadang "Ia juga ya, kalau aku pergi ke rumah sakit dan temuin kak Ayu pasti ketahuan. Lebih baik aku selidiki dulu, sebenarnya aku sakit apa?" ucap Riana dalam hati "Eh pak gak jadi deh, Ria pulang aja ke rumah, nanti ketemu dokter Ayu nya. Tadi nya Ria cuman mau main aja bentar, soalnya di rumah sepi," Riana berbohong pada pak Dadang "Oh, bapak kira non gak enak badan atau gimana. Kan bapak jadi khawatir," ucap pa dadang .. "Ria gak papa kok pak, cuman mau main aja. Sepi di rumah, tapi takut ganggu juga sih, mending pulang aja deh pak," ucap Riana "Siap non," pak Dadang melajukan mobilnya Sesampainya di rumah... Riana langsung masuk kamar dan bertanya pada situs internet tentang gejala yang ia alami Alangkah terkejutnya ketika ia melihat semua jawaban yang tertulis "Kemungkinan anda menderita heart disease, harap memeriksa pada dokter terdekat untuk mengetahuinya," kalimat tersebut yang tertulis di setiap akhir bacaan Riana hanya diam dan merasa heran Tidak mengerti apa yang terjadi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN