Bab 14 - Syarat Dari Abi Arifin Sore ini Hafidz akan bertemu dengan ayahnya Habibah. Rasanya senang bercampur deg degan. Pasalnya, ini pertama kalinya Hafidz akan melamar seorang perempuan. Perempuan yang tidak biasa. Perempuan yang sangat menjaga auratnya. Bidadari yang nantinya di rindukan surganya Allah. Hafidz sedang memilih baju di depan lemari kacanya. Sepertinya sejak tadi tidak ada baju yang cocok untuk ia kenakan. Apa karena gugup ya? Jadi tidak ada satupun yang cocok. "Oke, sepertinya ini cocok," ucap Hafidz saat ia mengenakan jas pemberian ayahnya. Jas itu baru sekali di pakai saat acara wisuda Hafidz saat lulus S2 kemarin. Ternyata masih pas di badannya. Kalau pakai jas itu Hafidz seeasa dua tahun lebih muda. Hehhe Hafidz kembali melihat ponselnya. Lagi-lagi ia menatap paras