Bab 32 | Sebuah Insiden

2210 Kata

“Morning …” Suara Dipta yang menyapa saat Saki sibuk membuat kopi membuat wanita itu menoleh, dia tersenyum pada Dipta dengan perasaan yang campur aduk, masih ada sakit namun juga senang bisa melihat Dipta karena terakhir dia bertemu pria itu kemarin pagi. “Morning, Mas. Mau kopi atau teh?” Tanya Saki seperti biasa, dia sudah membuatkan sarapan untuk keduanya. “Coffee please.” Nada suara Dipta yang antuasias membuat Saki tersenyum dan mengangguk, sambil membawa kopinya ke hadapan Dipta. “Aku semalam pulang jam sepuluh. Kamu sudah tidur ya? Maaf ya pulang larut. Kemarin juga aku tidak jadi menjemputmu untuk makan siang.” Ucap Dipta dengan nada penuh sesal, Saki hanya mengulum senyum. Pria itu bahkan mengatakan kepulangannya dan meminta maaf, padahal itu bukanlah suatu kesalahan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN