Bab 15 | Kecewanya Hati

1536 Kata

“Saki … Tolong buka pintunya. Saki … Aku minta maaf …” Itu teriakan Dipta yang kesekian kali menggedor-gedor pintu apartemen Saki namun hanya kehampaan yang menyapanya. Tangannya gemetar, ketakutan itu semakin mencekiknya. Dia tidak ingin kehilangan Saki. Dia harus memperbaiki kesalahannya. “Berisik, Mas! Kamu pagi-pagi mengganggu saja!” Itu teriakan dari salah satu penghuni di unit yang berdekatan dengan Saki, membuat Dipta akhirnya menyerah dan berjalan gontai meninggalkan apartemen Saki. Dia memilih pergi ke kantor wanita itu sebagai satu-satunya harapan petunjuk atas keberadaan Saki. Sebenarnya Dipta tidak tau jika gedung perkantoran itu memang milik perusahaan Saki keseluruhan atau perusahaan Saki hanya menyewa beberapa lantai. Dipta akhirnya memilih menuju ke resepsionis di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN