Bab 50 | Tamparan Mama

2260 Kata

Mereka mengantar Ayudya dulu, yang memang rumahnya hanya berbeda beberapa blok, lalu saat tiba di rumah, Saki sudah akan membantu Dipta menurunkan belanjaannya namun Dipta menggeleng dan meminta Saki langsung masuk ke kamarnya. Saki pada akhirnya mengangguk karena ingin segera rebahan di ranjang. Berbelanja selalu menguras tenaganya, Saki lebih kuat baking enam jam dari pada harus mengitari mall empat jam. Baking selalu memberikan ketenangan dan kepuasan saat dia melihat hasilnya. Dipta masuk ke kamar tidak lama kemudian, dan langsung duduk di tepi ranjang. “Sangat melelahkan?” Tanya Dipta melihat wajah Saki yang memang terlihat lelah. Saki langsung menggeleng. “Kalau aku mengatakan menyenangkan, kamu percaya?” Tanya Saki dengan kedua alis yang bertaut dan senyum yang tertahan. D

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN