Di paksa menikah lagi

937 Kata
Mahesa merasa tak enak melihat tatapan mamanya yang mengarah terus kearah dirinya saat ini. Ada banyak rahasia yang di pancarkan oleh kedua sinar mata mamanya. Sebisa mungkin, Mahesa mengingat, kemarin apa saja yang sudah ia lakukan, dan bicarakan dengan mamanya. Selain masalah pekerjaan, dan masalah anak... gagalnya inseminasi yang di lakukan mereka, mamanya bungkam setelah menangis sebentar kemarin, dan setelah itu, tak ada lagi yang di lakukan , dan di bicarakan oleh mereka berdua kemarin. Masing-masing langsung pulang ke rumah. Yap, Mahesa dan mamanya yang sudah umur 52 tahun hidup terpisah. Mamanya bertahan di rumah tempat tinggal dengan papanya selama ini sedangkan dirinya dengan Safira tinggal di rumah yang baru, yang di bangun oleh Mahesa 8 tahun yang lalu. Atas permintaan isterinya Safira. Entah apa alasan Safira, yang tidak ingin tinggal bersama dengan mamanya, untung saja mamanya, tak keberatan 8 tahun yang lalu, mengingat mamanya hanya hidup sendirian di rumahnya yang besar, dan sepi itu. Jelas dengan belasan para pekerja. "Danis, keluarkan album foto yang aku minta padamu tadi malam...." Deg Ucapan dengan nada tegas yang keluar dari mulut mamanya, seketika membuat jantung Mahesa di dalam sana bereaksi berlebihan, dan kedua matanya spontan menatap kearah Danis. Danis asisten pribadi mamanya. Mamanya yang masih pemilik sah, dan penuh serta orang besar, dan pertama yang ada di perusahaan, dan berbagai harta yang papanya miliki, dan tinggalkan untuk mereka berdua. Sial! Jantung Mahesa di dalam sana, semakin berdebar menggila di saat Mahesa melihat satu album foto lumayan besar, yang sudah ada di atas paha Danis. Danis yang tak berani melirik sedikitpun kearah dirinya. "Berikan pada anakku Mahesa, Danis...."Ucap Widya cepat di saat asistennya ingin memberikan album foto itu pada dirinya. Widya tak butuh album foto itu. Pilihan anaknya, akan menjadi pilihannya juga. "Maksudnya, Ma? Mahesa nggak ngerti sedikitpun..." "Album foto siapa itu? Album foto Mahesa waktu kecil? Maaf, masih banyak pekerjaan lain yang harus Mahesa lakukan. Di banding melihat foto-foto itu...."Ucap Mahesa dengan nada sedangnya. Sebenarnya suaranya hampir saja keluar dengan nada yang lumayan keras, tapi untung saja ia mampu menahan volume suaranya, dan berbisik dalam hati, itu mamanya. Ia tidak boleh kasar, dan berbicara dengan nada keras dengan mamanya... "Buka, dan lihat dulu album foto itu, Mahesa.... "Ucap mamanya tegas, membuat p****t mahesa yang sudah melayang di udara kembali mendarat di atas Sofa. Dan dengan wajah datar, mahesa akhirnya menerima album foto yang lumayan tebal itu dari tangan Danis. Dan dapat Mahesa lihat lewat lirikan matanya, mamanya terlihat tersenyum tipis saat ini, membuat perasaan Mahesa semakin tak enak saja. "Kamu libur hari ini, pekerjaanmu sudah mama suruh Adnan untuk menyelesaikanya." "Dan buka album foto itu, dan lihat dengan segenap perasaanmu..."Ucap mamanya dengan nada hangatnya kali ini. Mahesa diam, tak menjawab. Tapi tangannya saat ini, detik ini sudah membuka halaman pertama album foto itu. Dan dahi Mahesa seketika berkerut, dan menatap bingung pada lembar foto pertama yang ia lihat saat ini. Foto Isabel yang merupaka sekertarisnya. Kenapa mamanya menyuru lihat foto Isabel? Tak guna, dan membuang waktu. Mahesa dengan rahang mengetat, menatap kearah mamanya yang sedang mengetik sesuatu dalam ponselnya. "Nggak guna, Ma. Untuk apa aku melihat foto Isabel. Yang ada Safira malah cembu---," "Lihat sampai lembar terakhir foto itu. "Ucap Widya tegas tanpa menatap kearah anaknya. Masih fokus pada layar ponselnya, membuat rahang Mahesa semakin mengetat erat. Dan Mahesa yang merupakan anak yang sedikit menurut pada mamanya, melakukan apa yang mamanya suruh. Lembar ke 2 berisi foto Susi manager pemasaran kantornya. Foto ke 3 , mahesa tidak mengenalnya, mungkin karyawan rendahan, lembar ke 4, ke lima, ke 6, Mahesa tidak mengenalnya juga Tidak pernah Mahesa melihatnya, dan begitupun dengan lembar ke 15 , mungkin hanya pegawai rendahan yang bekerja di kantornya. Tapi, tunggu dulu... sepertinya, Mahesa pernah melihat seorang wanita yang ada dalam foto yang sedang ia lihat dengan teliti, dan tatapan memincing saat ini. Tapi, dimana ia pernah melihatnya... menggigit bibir bawahnya pelan, dan sebelah tangan yang terlihat mengurut keningnya. Mengingat-ingat, dimana ia pernah melihat wanita yang ada dalam foto dengan wajah tanpa ekspersinya, tapi walau tanpa ekspresi. Kedua manik hitamnya yang pekat terlihat teduh, sendu, dan lembut. "Pelita Ayu... Ya , Tuhan... Dimana aku pernah melihat wanita ini?"Gumam Mahesa pelan sekali, tapi masih bisa di dengar oleh mamanya. Mamanya yang bahkan sudah duduk dalam waktu seperkian detik tepat di samping Mahesa , dan ikut melihat foto perempuan yang bernama Pelita Ayu itu. "Bagus, Mahesa. Mama juga sempat melihat fotonya tadi malam sebelum tidur. Satu-satunya wanita yang mama nilai, dia terlihat polos, lugu, dan tulus....." "Dan muda juga," "Bagus, Mama setuju kamu menikah kontrak atau nggak membayar rahimnya... mama ingin cucu yang di lahirkan dari hubungan yang sah dan halal.... sudah cukup mama bersabar selama 8 tahun ini, mama ingin egois karena mama cinta, sangat cinta papa kamu, Mahesa."Ucap Widya dengan nada tegasnya, membuat Mahesa sontak menatap kearah mamanya. Dan Mahesa ingin menjawab , dan membantah ucapan mamanya, urung di saat Mahese tiba-tiba merasa jantungnya sangat sakit di dalam sana, dan jantungnya berdebar dengan laju yang menggila. Bahkan membuat Mahesa sulit untuk bernafas... dan kedua mata Mahesa terpejam erat saat ini, tapi hanya dalam waktu seperkian detik saja, karena tiga detik setelahnya. Kedua mata Mahesa sudah terbuka lebar; dan terlihat terkejut di saat satu kilasan, dan bayangan melintas di kepalanya. "Wanita yang menabrakku di rumah sakit...,"Gumam mahesa, dan sialanya. Di saat ia sudah mengingat wanita itu, jantung Mahesa semakin berdebar menggila di dalam sana. Diringi dengan rasa sakit yang menyiksa. Sakitnya bahkan membuat mahesa keringat dingin, dan ingin kehilangan kesadarannya saat ini. Tak kuat dengan rasa sesak yang menikam telak jantungnya di dalam sana... Siapa wanita ini? Kenpa jantungnya akan sakit setiap ia melihat wanita ini? Kenapa? tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN