"Hmmm, jadi Nyonya CEO ternyata menyenangkan ya Sayang? Bangun sampai sesiang ini!" Yesa membuka pintu kamar Zara dan menyimpan pancake dan segelas s**u putuh, kesukaan Zara di pagi hari. Duduk di tepi ranjang melihat keponakannya menggeliat merenggangkan tubuhnya. "Bagaimana, apa tidurmu senyaman itu Ra?" tanya Yesa lagi. "Heem," angguk nya. "Mau bantu aku buat makan siang?" "Hah, aku kan belum sarapan! Masa langsung makan siang saja?" tatap Zara. "Apanya yang sarapan! Ini sudah memasuki makan siang, memang nya kamu tidur jam berapa bangun sesiang ini?" tanya Yesa. "Hmm, entah lupa." "Ya, anggap pengantin baru saja terus!" "Heem," angguk Zara tersenyum. "Kau senang sekali ya, jadi pengantin?" "Bukan hanya itu, Tante, tapi aku berpikir kenapa tidak dari awal aku bersa