Tirai Ketigapuluh: Keputusan Berat

1216 Kata

Dimas duduk di kursi pengemudi dengan kepala tertunduk. Tangan kanannya menggenggam erat sebuah amplop coklat. Matanya terpejam sejenak, menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya dihembuskan panjang. Dimas perlahan membuka amplop itu, mengeluarkan lembaran kertas di dalamnya. Matanya dengan seksama membaca setiap kata yang tertulis. "Surat Gugatan Perceraian." Tertulis nama Dimas sebagai penggugat, dan Raisa sebagai tergugat. Dimas merasakan sesuatu yang berat di dadanya, seakan ada beban besar yang menekan. Sejenak, dia menatap kosong ke depan, matanya berkabut oleh emosi yang bercampur aduk. Kemudian, dia menutup amplop itu dengan perlahan dan menaruhnya di dasbor mobil. "Maafkan aku, Raisa..." bisiknya hampir tak terdengar. Mobil mulai bergerak, meninggalkan halaman kantor pengadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN