"Ada apa, Ay?" Sania bertanya karena penasaran, sebab air muka Sadewa seketika berubah setelah membaca pesan dari anak buahnya. "Nggak apa-apa, Sayang. Kamu masuk dan istirahat. Aku mau pergi lagi. Ada urusan sebentar." Sadewa membungkuk, mengusap dan megecup perut istrinya yang menggendut lalu pamit kepada anak dalam kandungan Sania. "Hati-hati, Ayah. Pulangnya jangan terlalu malam." "Oke, Bunda Cantik. Jangan lupa bobok siang. Biar ngga capek." Sania mengangguk, menyalami dan mencium punggung tangan suaminya kemudian melambai saat Sadewa masuk ke dalam mobil dan mulai menggerakkan kendaraan roda empatnya meninggalkan pekarangan rumah yang ia serta keluarganya tinggali. "Kok Dewa pergi lagi, Nia?" tanya Maryam seraya menghampiri putri semata wayangnya. "Masih ada
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari