Pagi-pagi sekali, Elesh sudah menggedor-gedor pintu kamar milik Elina. Gadis yang ada di dalam kamar hanya berguling-guling ditempat tidur. Elina merasa lelah, letih luar biasa setelah kejadian yang menimpanya semalam. Malam itu, setelah Elina menyelesaikan infusnya, ia langsung bergegas keluar rumah sakit. Selama beada di kamar itu, tak henti-hentinya bertanya pada perawat yang telah merawatnya. Sang perawat itu tetap kukuh dengan jawabannya, tak mau memberitahu yang tentang identitas orang dermawan itu. Karena lelah bertanya, Elina pun memilih menyerah saja. Dan meninggalkan rumah sakit tanpa mendapatkan jawaban yang diinginkan. Sekarang, gadis itu masih berkutat dengan silimut sambil menutup telinga. “Kak!” teriak Elesh terus menggendor pintu. “... bangun...! Ada masalah dengan