Evalinda POV. Aku menuruni tangga dengan cepat tanpa menyadari kakiku sudah sakit karena mengenakan sepatu pantopel, sedih sekali di perlakukan seperti ini. Aku seperti w************n saja dibuatnya, setelah mengambil keperawannku secara gratis, ia kembali menciumku tanpa permisi. Aku menghela napas kasar dan terkejut ketika melihat Simi berada di hadapanku. “Nyonya Simi?” Aku menganggukkan kepala. Bekerja di rumah orang mengajarkanku untuk menghargai orang yang di anggap senior dari kita, aku juga belajar bagaimana caraku tunduk pada orang lain. “Apa yang kau lakukan di atas sana?” tanya Ny. Simi padaku. “Tidak ada,” jawabku. “Tidak ada? Lalu kenapa kamu lama?” Aku menggaruk leher belakangku yang tidak gatal dengan helaan napas panjang, aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku baru