PENYESALAN GERHANA

1012 Kata
“Kami akan tunggu kondisi anak Rangga semakin prima ya Ibu, Bapak doakan saja segera prima, karena memang dia anak yang kuat. Sehingga dalam satu atau dua hari ini bisa segera dioperasi klep jantungnya,” jelas dokter. “Aaaaaaaaaamiiin,” jawab Febri. Dia sungguh berharap putra sulungnya sehat. Febri juga kasihan beban terhadap Ahilya. Beban yang dipikul istrinya itu sangat mencekam. Karena dia harus menanggung akibat dituduh semua orang bahwa dia adalah perempuan matre, ingin menguasai harta Keenan, padahal sungguh istrinya hanya korban. Sedihnya Febri tidak bisa membuktikan apa pun kecuali memang Ahilya yang berteriak pada semua orang. Satu-satunya jalan dia harus mulai mendekati jalur untuk bertemu dengan Kayshilla, untuk menjelaskan pada Kaysilla bahwa Ahilya tidak bersalah sama sekali. Tapi tentu akan sangat sulit bertemu dengan orang yang telah dilukai dan dirusak rumah tangganya. Sungguh sangat sulit dan itu disadari oleh Febri. Jadi dia nanti akan cari jalan dulu agar bisa bertemu Kayshilla sebelum Kayshilla berkenan bertemu dengan Ahilya. Sungguh dia juga tidak mau terlibat dalam masalah ini. Tapi mau tak mau dia harus terlibat karena yang jadi korban adalah istrinya. Dia sudah berkorban dengan tidak menyentuh Ahilya lebih dulu. Dia menerima bekasnya Keenan agar Ahilya tidak tambah jelek namanya. Pengorbanan Febri bukan main-main. Dia merelakan semuanya demi cinta kasih mereka. Kalau dia masih disalahkan tak mengerti lagi apa yang harus dilakukan oleh mereka berdua. Mereka sudah berangkat dari nol. Sekarang masih kurang kah pengorbanan mereka? Itu yang selalu Febri tekankan. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Badai bingung sendiri sudah dua hari berlalu dari pertemuannya dengan Kayla, tapi dia belum berani menghubungi lagi perempuan tersebut. Sungguh dia tak berani walau sangat ingin. Tapi mau bagaimana lagi? Dia belum pernah jatuh cinta. Dia belum pernah mendekati seorang perempuan walau sudah pernah menikah selama dua tahun lebih, tapi itulah kenyataannya. Dia belum pernah mendekati perempuan satu kali pun. Sungguh dia fakir pengalaman kalau untuk mendekati wanita. Kalau hanya baca teori banyak. Tapi tentu itu tidak menjamin sukses karena teori itu tidak sama dengan praktek. Belum tentu Shilla ( panggilan umum Kayshilla. Kalau orang yang dekat dengannya akan memanggil KAYLA ), itu sama dengan apa yang ada di teori. Banyak faktor juga yang membuat perbedaan dengan kasus Shilla. Perbedaannya adalah Kayla itu seorang janda yang habis terluka diselingkuhi oleh mantan suami yang sangat dicintainya. Itu sangat berat tantangannya. Jadi tak semudah orang bicara sesuai dengan teori yang Badai baca. Walau dia tetap baca sih, tapi setidaknya semua harus dia pertimbangkan masak-masak. Badai tidak mau gagal dan dia juga tidak mau menyakiti hati Kayshilla. Sama sekali tak ingin. Seperti dia tak ingin sakit hati. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Aku menyelesai Day ( Badai ). Aku menyesal.” “Maksudmu menyesal kenapa?” “Kamu melakukannya bukan paksaan kan? Suka sama suka dan sekarang kalian sudah resmi menikah!” “Menyesal kenapa? Kecuali kamu paksaan seperti aku,” ucap Badai. “Aku nggak mencintai dia. Karakternya jauh berbeda dengan Kemala. Sangat berbeda jauh. Witri itu egois, Witri itu manja, Witri itu boros, dan dia itu sangat pemalas.” “Bukankah sifat dan sikap dia seperti itu sudah kamu ketahui sejak dia masih SD. Saat itu kamu SMP. Masa kamu baru sadar sekarang? Ya g0blok dong,” kata Hasan teman diskusi Badai dan Gerhana kali ini. “Bener banget. Dia tahu Witri itu dari SD kok. Witri itu jorok, Witri itu pemalas, Witri itu kolokan. Dari dulu kamu selalu mengeluh begitu. Kenapa tiba-tiba kita tahunya dia sudah hamil? Bahkan kita nggak tahu loh kamu deket sama dia, karena yang kami tahu kamu deket sama Kemala,” ucap Badai sinis. Mereka bersama sejak SMP ber-4. Sayang seorang teman mereka yaitu Guruh meninggal saat mereka kelas 2 SMA. “Kalau tahu kamu bakal nyakitin Kemala, sudah sejak awal aku akan kasih tahu Kemala. Aku sungguh malu sama Kemala, bisa kecolongan sahabatku sendiri melukai dia,” sesal Badai. “Waktu itu aku khilaf. Aku pulang malam capek, habis ribut di organisasi. Aku lupa enggak bawa kunci rumah. Kunci pintu rumahku ada di mobil, sedangkan waktu itu aku naik motor dan naasnya hari itu aku nggak bawa kunci mobilku aku tinggal di rumah, karena aku takut jatuh hilang, lebih repot.” “Ternyata yang buka pintu adalah Witri, dan dia buka pintu itu hanya lingerie berbalut sama bathrobe yang enggak dia ikat kencang. bathrobe -nya terbuka, jadi aku jelas lihat sesuatu di balik bathrobe yaitu lingerie warna hitamnya dan isi dalamnya.” “Lagi suntuk, dapat pemandangan seperti itu, langsunglah aku eksekusi dan dia nggak nolak. Dia malah membalas. Sepertinya memang dia menunggu hal itu.” “Itulah malam pertama kami dan selanjutnya kamu bisa tahu lah setiap saat, pagi, siang, malam kami bisa melakukannya dengan bebas begitu mama dan papa pergi atau mereka tidur.” “Tapi nggak pernah ada kata cinta dari aku buat dia. Aku sama sekali nggak mencintainya bahkan aku nggak peduli. Aku hanya mbuang sampah saja. Aku enggak pernah manis-manis seperti orang pacaran. Aku enggak pernah ajak dia jalan lalu traktir dia makan, nonton atau memberi dia hadiah.” “Saat dia hamil aku juga belum tahu, tapi ternyata chat itu sudah dibaca oleh Kemala lebih dulu. Karena chat itu ada di laptopku yang sedang terbuka. chat langsung di capture oleh Kemala, langsung di capture dikirim ke keluargaku.” “Jadi aku baca itu sesudah chatnya Witri tersebar luas.” “Hubungan papa dan mamaku sekarang juga renggang. Dan aku ingin menceraikan Witri apa pun alasannya. Aku tidak akan melanjutkan pernikahan kami.” “Tapi kan itu anakmu,” ucap Hasan. Dia sedih dua temannya tak mengakui anak kandung mereka walau dengan alasan yang berbeda. “Yah itu anak aku. Aku akan beri dia nafkah semampuku. Tapi dia tidak ada kewajibanku walau dia test DNA 100% benar anak aku. tapi di dalam agama aku tidak wajib memberi nafkah, karena dia anak di luar nikah.” “Aku akan beri dia nafkah layaklah. Entah dia perempuan entah laki-laki.” “Aku nggak peduli. Aku akan tetap beri nafkah dia yang layak. Tapi untuk kelanjutan rumah tangga aku tidak akan lagi.” “Lalu kamu mau kejar Kemala lagi begitu?” tanya Hasan penasaran.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN