“Tapi kalau aku merasa bagaimana ya? Seharusnya Keenan ngomong dong sama aku begitu. Kalau Badai kan belum punya orang lain, kalau Keenan kan sudah punya istri. Waktu itu kami sudah menikah dua tahun.”
“Kan harusnya dia bilang dong, gua dipaksa sama mama gua nih, kayak begini bagaimana solusinya begitu kan ya, itu kalau dia ingin mempertahankan pernikahan kami. enggak dia ambil jalan mudah tanpa pertimbanganku, nurutin saja perintah mamanya.”
“Oke aku langsung ngomong dong, sengaja aku bikin seperti emaknya ngomong ke semua orang. Sengaja aku ngomong saat banyak orang agar semua tahu siapa cucu yang dia banggain sebagai keturunan Mulya dan Otto.”
“Kalau emaknya langsung mati itu urusan emaknya. Bukan salah aku juga. Begitu loh.”
“Memang kematiannya karena dia kaget, karena dia kena serangan jantung akibat surat yang aku kasih. Tapi itu kan bukan kemauan aku. Aku hanya membuka fakta. Itu kan kemauan dia. Aku balas apa yang dia umbar saja koq.”
“Kalau waktu itu Keenan lapor aku, akan aku kasih tahu faktanya, ini loh hasilnya seperti ini. Kalau dia enggak percaya suruh cek ulang. Bila dia subur ya silakan menikah. Tapi dia enggak ngomong, malah langsung menikah, ya sudah.”
“Lu jual gue borong!”
“Akhirnya kan Alyssa mertua gue itu malu sendiri, enggak bisa tahan malu dia mati. Ya sudah. Bukan aku nggak nyeselin kematiannya ya, tapi memang sudah kodratnya.”
“Dia bangga ke mana-mana, cerita sama orang-orang kalau menantu pilihannya the best, bisa langsung hamil. Akhirnya apa? Ternyata bukan anak Keenan kan? Ternyata Keenan mandul. Mau di-test ke mana pun boleh dan waktu aku dapat hasiltest itu aku sampai blank.”
“Untuk memastikan aku kirim sample sisa ke 4 laboratorium besar SATU MINGGU setelah hasil aku terima, maka kan tanggal hasil berbeda 10 hari ataua da yang 14 hari berbeda waktunya. Bisa dilihat kan itu kan beda tanggal, karena aku nggak percaya hasil test dari rumah sakit tem[at kita kerja.”
“Aku sengaja kirim, aku mau yakin dan benar memang dia mandul. Mau diapain?”
“Kalau waktu itu test DNA memang sengaja langsung aku kirim ke 4 laboratorium berbeda. 3 di luar rumah sakit kita, satu rumah sakit kita.”
“Terus bagaimana selanjutnya hubunganmu sama Keenan?” tanya Kemala.
“Nggak akan ada selanjutnya. Enggak akan pernah. Karena aku sudah bilang ke Keenan, kesalahan dia dan kesalahan mamanya tidak akan pernah aku maafin. Tidak akan pernah.”
“Walaupun dia sudah mati, aku nggak akan pernah maafin. Sakit bangeeeeeeet, sakit banget! Dia sama-sama perempuan loh, segitu jahatnya dia sama aku hanya karena ambisi pengen punya cucu.”
“Kalau pengen punya cucu, aku dokter kandungan. Kita bisa dong inseminasi buatan. Kalau dia nggak mau darah orang lain, bisa kok pakai benih papanya Keenan.”
“Kan aku enggak bersentuhan sama papanya. Keenan enggak melakukan apa pun, bahkan bisa tanpa bertemu dalam satu waktu kan? Dia diambil sp3rmanya di mana, nanti dokter akan tanam di rahimku, jadi anak. Keturunan Otto kan?”
“Kenapa dia nikah sama Ahilya dengan menipu aku? Di belakangku? Jadi aku sudah bilang lu mau sampai mati, emak lu sudah mati, gua enggak akan maafin elo berdua, enggak akan pernah maafin. Begitu yang aku bilang ke Keenan.”
“Mungkin sama saat Gerhana dan mama tirinya minta maaf ke kamu. Apa kamu bisa terima? Lebih-lebih Gerhana melakukan dengan kesadaran dan selalu berulang.”
“Dan sekarang kebukti ‘kan? Nagendra papanya Keenan lagi ngamuk-ngamuk karena ketahuan saham emaknya itu beralih kebesannya. Gila kan? 20% loh saham diambil alih sama besannya.”
“Biarin, baru tahu rasa kan dan sekarang keluarganya Otto dan Mulya baru tahu bagaimana busuknya Basanti Haris.”
“Hamid Mulawarman pemilik pondok pesantren di Madura, papa Basanti haris, juga keluarga Mulya juga malu banget soal anak Ahilya, ya tapi itulah resikonya punya orang yang ambisius seperti Alyssa, aku nggak peduli.”
“Iya aku juga kalau dibohongin seperti itu nggak akan mungkin aku maafin. Sama seperti ke Gerhana. Gampang banget minta maaf, padahal tiap malam dia tetap ngelonin adiknya,” kata Kemala.
“Iya lelaki seperti itu buang saja ke laut. Nggak usah dimaafin,” jawab Kayshilla.
Gerhana tunangan Kemala ditendang oleh Kemala sebab dia menghamili adik tirinya sendiri. Jadi mereka sama-sama bawaan orang tuanya. Adik tirinya itu anak dari ibu tirinya Gerhana, sedang Gerhana adalah bawaan dari papanya.
Tiga bulan setelah lamaran Kemala melihat chat dari adik tiri Gerhana yang bingung karena dia sudah hamil. Chat itu langsung di screenshot oleh Kemala dan dioper ke grup Wh4tsApp keluarga Gerhana, sehingga hebohlah.
Tentu saja Kemala juga tidak mau memaafkan apa pun alasannya, mereka sudah melakukannya. Terlebih semua tahu mereka tidak akan terpisah, tidak akan pernah, mereka bebas melakukan karena satu rumah dan keluarga papa serta mama tiri gerhana langsung ribut saat persoalan itu dibahas di forum keluarga besar.
Semua rekanan papa Gerhana membully papa Gerhana yang tak bisa mendidik anaknya, bagaimana mau memimpin perusahaan?
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
“Bagaimana Ibu? Sudah setuju dengan denah yang saya usulkan?” tanya insinyur pada Kayshilla.
“Ada beberapa yang ingin saya ubah, jadi ini kan satu kamar utama ya terus dua kamar anak dua kamar anak ini saya inginnya ada di belakang bukan di depan seperti ini. Kamar anak kalau menurut hemat saya tidak di depan, tapi di belakang. Jadi siapa pun yang mau masuk kamar anak, kami orang tuanya lihat,” kata Kayshilla.
“Terus masalah dapur. Ini dapurnya dapur bersih yang berbatasan dengan ruang makan itu terlalu luas. Dapur bersih kan hanya untuk menghangatkan dan segala macam, jadi luasnya kecilkan saja, sedang dapur kotornya itu saya ingin sangat luas. Saya ingin dapur kotornya dua kali lipat dari yang sekarang ada. Itu saja sih. Yang lainnya saya oke,” kata Kayshilla.
“Halo Dokter, apa kabar?” sapa Badai yang baru tiba di kantornya dan melihat Kayshilla sedang diskusi dengan seorang pegawainya.
“Selamat pagi Pak Badai,” kata Kayshilla. Memang hari ini hari Minggu, dan Kayshilla sengaja datang ke developer untuk ngobrol, karena dia janjian dengan arsiteknya.
“Silakan dilanjut, saya ke ruangan saya,” Badai ‘melarikan dirinya.’ Dia tak sanggup menatap wajah Kayshilla.
‘Kenapa dia pagi-pagi ada di sini ya? Kenapa dia harus ada di depan mataku? Padahal jelas-jelas semalam aku habis mencumbunya. Aduh aku bingung sendiri. Kok bisa-bisanya aku bermimpi mencumbu dia?’
‘Mengapa aku suka dia sedemikian rupa?’