Andra berlari cepat ke arah mobil Sargas terparkir. Ia pun mulai melaju menuju gerbang tol terdekat. Aku tak ingin menundanya hingga tiga hari. Semua ini harus segera ia bicarakan. Jangan sampai Agni salah paham! Andra bergerak dengan cepat. Ia membawa mobilnya dengan kecepatan maksimal. Seratus dua puluh kilometer per jam naik turun hingga ke delapan puluh kilo meter per jam. Ia tak lagi peduli apapun, yang ada dalam pikirannya adalah tiba di Bandung secepat mungkin. Matanya konsentrasi penuh menatap jalanan. Namun, pikirannya terus melayang mengingat Agni. Ah! Ada apa dengan hatiku? Kenapa aku seperti ini? Andra tak mengerti. Ada yang berdesir di d**a kirinya. Ia kemudian tersenyum. Aku akan ketemu Agni, dan setelah itu, semua akan baik baik saja. Andra menah