Sepersekian detik Andra hanya bisa menatap Agni. Sahabatnya juga terlihat hanya diam. Ia merasakan kalau Agni meremas lengannya dengan lembut. Entah apa yang Agni rasakan. Tapi, Andra tahu kalau jantungnya berdebar sangat kencang dan ia tak ingin melepaskan rangkulannya. "A-andra," Agni tiba tiba bersuara. Tak memperdulikan ucapan Agni, ia melingkarkan kedua tangannya lebih erat hingga membuat tubuh Agni melekat dan menempel ketat. Kali ini, ia merasakan kalau lengan Agni semakin kuat meremas lengan atasnya, "Andra." Ia terus menatap sahabatnya. Andra tahu kalau mata mereka bertemu mungkin hanya sekitar dua detik saja, tapi rasanya seperti bermenit menit. Ia lalu menunduk dan menyapukan bibirnya pada bibir Agni. Sahabatnya terlihat kaget dan tidak merespon ciuman itu. Tapi tak lam