Chapter 6

1798 Kata
BIM menjadi tempat pertemuan terakhir Mike dan Angel seminggu yang lalu. Kini gadis itu tengah memikirkan aksi lanjutan untuk menjalankan hukuman taruhan dari Amanda. Siang ini Angel baru saja selesai menyantap semangkok bakso di kantin jurusannya. Ia hanya sendiri, karena Amanda harus menemui dosen untuk melanjutkan bimbingan skripsi. Angel mengetuk-ngetuk mangkok baksonya dengan sendok. Walaupun ia sudah selesai makan, namun keinginannya untuk kembali menyantap makanan buat yang terbuat dari daging itu cukup besar. Mungkin karena Bakso menjadi satu list masakan terfavorit Angel. Ting! Ponsel Angel berdering satu kali. Membuat lamunan gadis itu terganggu. Angel meraih ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan. Amanda: Gebetan Lo lagi nge eskrim Ngel.. Angel melotot tak percaya. Ini Mike. Dan dari mana Amanda bisa dapetin ini foto? Angel yang penasaran langsung mengirimkan pesan balasan. Angel : eh kunyuk, dari mana Lo dapetin ini foto? Angel menunggu sedikit lama saat pesan balasan masuk dari Amanda. Amanda : sepupu gue. Dia tetiba kirim foto ke gue dengan caption 'Nda, sumpah ini cowok gans banget...' mangkenye gue kirim ke elu.. Wkwkwkw Angel tak membalas pesan Amanda. Ia memilih melihat sambil menikmati wajah Mike yang sedang memasukkan es krim ke dalam mulutnya. Kulit putih, rambut pirang, bibir pink. Entah kenapa Mike terlihat sangat begitu tampan. Ting! Ponsel Angel kembali berdenting. Amanda: lo masih idup kan? Sialan Amanda.. Angel : gue masih nafas. Kenapa emangnya? Amanda : hahahha..sewot aja Neng. Gimana? Kapan nih mau lanjut? Angel : lanjut apaan? Amanda : e alaah pura-pura bego ni anak. Ya hukumannya lah... Angel terdiam. Tak tahu apa yang mau ia balas. Angel : nanti gue pikirin lagi. Setelah membalas pesan tersebut, Angel memasukkan ponselnya ke dalam tas miliknya dan berjalan keluar dari kantin dan juga kampus. Angel berjalan menuju parkiran, memasuki mobilnya dan pergi melaju menuju suatu tempat yang ia ingin datangi. Lima belas menit Angel diperjalanan, sampai mobilnya terhenti di sebuah apartemen mewah yang ia tahu milik sang dokter yang fotonya baru ia lihat lima belas menit yang lalu. Angel kembali membuka layar ponselnya dan langsung menampilkan foto Mike yang sudah ia jadikan wallpaper ponselnya. "Tampan.." ucap Angel tersenyum. Angel memegang jantungnya. Hanya menatap mata Mike lewat foto saja sudah berhasil membuat jantung Angel deg deg ser.. Ia menatap bangunan megah itu sekali lagi dan kembali menatap foto Mike. "Huuff..kali ini lo harus bisa Angel.!" ujar Angel dengan semangat. Setelah merapikan penampilannya, Angel segera keluar dari mobil. Sebelum melangkah menuju ketempat Mike, sekali lagi Angel mematut dirinya di kaca mobil, memastikan dia sudah benar-benar cantik. "Aja aja hwaiting.." serunya. Setelah menghembuskan satu nafas kuat, Angel pun melangkah maju. Berbekal informasi yang ia dapatkan dari Amanda, Angel pun mulai menelusuri kamar yang ia yakini merupakan kamar milik Mike. "luas banget halamannya!" ucap Angel takjub. Angel meremas ponselnya kuat. Ia gugup setengah mati. Apa yang akan ia jadikan alasan pada Mike tentang dirinya yang muncul tiba-tiba di apartemen pria itu. Angel berputar kesana kemari. Ia mondar mandir tak jelas. Tanpa Angel sadari, pemilik apartemen sudah mengetahui kedatangan Angel, dan tengah menyaksikan gadis itu dari layar CCTV yang terhubung ke layar komputer yang ada di ruang kerjanya. Wajah Angel terlihat menggemaskan dimata Mike.untung apartemen miliknya ini dilengkapi CCTV. Jadi sebelum Angel masuk ke dalam, Mike sudah tahu lebih dulu dari kamera yang terpasang. dari layar berukuran kecil yang tertempel di pintu, Mike bisa melihat Angel yang nampak ragu dan takut untuk menekan bell. seketika keeinginan Mike untuk mengerjai gadis itu langsung muncul. tanpa babibu, Mike langsung membuka pintu dari dalam membuat Angel yang belum siap langsung terpentok keras dan tersungkur duduk. ""Awww!" Ringis Angel. Mikee yang juga kaget, langsung menggapai Angel. "Eh Maaf. gue nggak sengaja." ucaap Mike menyesal. "mau buka pintu bilang-bilang dulu kek..!" bentak Angel kesal. "Kenapa malah Lo yang marah? harus gue yang marah. ngapain Lo di sini?" Angel membisu mematung. lidahnya mendadak kelu. "Hmm,,itu...itu karena.." "Karena apa?" tanya Mike mmemaksa. "Karena... Aku..." Angel gugup setengah mati, "Aku.. Aku cari apartemen temen di sini. mana aku tahu  kalau kamu juga di sini...!" Angel memukul kepalanya pelan. jawaban yang bodoh Angel. Mike tersenyum tipis melihat kekonyolan Angel. "Trus ketemu?" Angel mati kutu. ia memilih menatap tajam Mike. "Kepo banget sih. sekarang tangggung jawab dulu. ini kepala aku benjol ni gara-gara kamu..!" Teriak Angel untuk menghilangkan rasa gugupnya. Mike mengangkat satu alisnya ke atas. menatap Angel dengan tatapan bingung. namun tak cukup lama, karena Mike langsung menuntun Angel untuk berdiri dan membawa gadis itu masuk ke dalam. sesampainya di dalam, Angel dibuat takjub dengan apartemen Mike yang tertata rapi dan bernuansa putih. di dinding dekat TV, terpajang foto Mike yang mengenakan pakaian wisuda. disamping pria itu berdia dua orang yang Angel yakini adalah orang tua Mike. tapi lelaki di sana tampak lebih muda dari Mike. apa itu adiknya Mike? ayahnya mana?. Angel terus saja menatap foto yang menampakkan kebahagiaan itu. seketika ia tertunduk sedih. saat wisudanya nanti, orang tuanya tak akan ada di sisinya. "Egheem!" Angel terlonjak kaget saat deheman Mike terdengar. pria itu sudah muncul dengan baskom kecil di tangannya. Mike meletakkan baskom tersebut di atas meja dan menarik meja tersebut agar mendekat ke sofa yang ia dan Angel duduki. angel melirik sekilas baskom yang berisi air hangat yang di dalam nya juga ada handuk kecil. "Kepala lo gue kompres dulu." ucap Mike tenang. sementara Angel hanya mengangguk pelan. Angel memperhatikan Mike yang telaten mengobati kepalanya. mulai dari memeras handuk yang basah, sampai melipatnya menjadi segi empat dan mengarah mengahadap Angel. entah setan apa yang merasuki Angel. gadis itu langusng gugup setengah mati. jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dan wajahnya mendadak panas. sedangkan mike, dengan santainya menyingkirkan poni Angel dan membawanya ke atas. "Tahan!" perintah Mike. Angel lagi-lagi hanya bisa mengangguk. "Ssss Awww.. sakit Mike." ringis Angel. "Manja banget sih lo.!" "Apa kamu bilang?manja? ini beneran sakit Mike. coba kepala kamu yang kejedot dan memar gini. pasti juga bakalan perih.!" ujar Angel tak terima di bilang manja. Mike tak menanggapi. pria itu malah kembali mmbasahi handuk kecil tersebut dan kembali menempelkannya di kening Angel. kali ini leih pelan dan Angel tak lagi meringis perih. Angel menatap wajah Mike yang serius mengobatinya. darah Angel berdesir saat wajah mereka hanya berjarak satu jengkal. bahkan hembusan nafas Mike terasa menerpa kulit wajah Angel. sontak kejadian sebulan yang lalu teringat kembali di otak Angel. kejadian dimana dia mencium Mike tanpa permisi dan melumat bibir lelaki di didepannya ini penuh minat. Wajah Angel mendadak memerah. dan hal itu tak luput dari perhatian Mike. lelaki itu menatap wajah Angel dan melihat tepat di bola mata Angel. kecanggungan mendadak terjadi diantara mereka. bahkan Mike langsung berdehem dan menelan ludah membasahi kerongkongannya yang mendadak kering. Mike melepaskan usahan handuk tersebut dari kening Angel dan berniat berdiri namun tanpa bisa ia hindari, Angel yang entah mendapat keberanian dari mana, langsung menarik Mike duduk kembali dan menyentuh pipi Mike dikedua sisi membuat wajah Mike mau tak mau langsung berhadapan dengannya. "A--Angel? lo.." "Maaf.." hanya maaf yang Angel ucapkan sebelum ia menempelkan bibirnya dengan bibir Mike yang membuat Mike tersentak. Mike terdiam mematung. ia terdiam merasakan bibir lembut Angel menyapu bibirnya. bahkan Angel sudah mulai membuka mulut untuk bisa melumat bibir Mike lebih dalam. Mike yang tersadar dengan kondisi saat ini langsung mendorong Angel pelan membuat ciuman itu langsung terlepas. "M..Mike aku...." "Lo yang mulai..." mereka kembali berciuman. kini dengan Mike yang memimpin permainan. Mike menahan tengkuk Angel dan sedikit menekannya untuk memperdalam ciuman mereka. bibir Mike sudah terbuka, menghisap bibir bawah dan atas milik Angel secara bergantian. Mike merenggangkan sedikit ciuman mereka, "Tarik nafas Angel.." perintah Mike. Angel dengan patuhnya kembali menghirup nafas dalam, namun belum juga dilepaskan oleh Angel, Mike kembali membungkam bibir gadis itu, bahkan kini semakin panas. bukan hanya bibir Mike saja yang bermain, lidah pria itu juga ikut serta. dicium dua kali oleh Angel membuat jiwa lelaki Mike meronta. perlakuan Angel membuatnya merasa tak ada harga dirinya sebagai lelaki. padahal dimana-mana, lelakilah yang memulai ciuman dan bukan perempuan. Mike menggigit biibr bawah Angel hingga membuat gadis itu terpekik. Angel melepaskan bibirnya dari bibir Mike, menatap lelaki itu kesal. "Sakit Mike, jang..." mulut Angel terbungkam kembali. siapa lagi pelakunya kalau bukan Mike. Angel yang tadi berbicara, dimanfaatkan oleh Mike untuk mengeksplor rongga mulut Angel lebih dalam. lidah Mike bahkan sudah menggeleitiki lidah Angel di dalam, membuat gadis itu meremang. Angel yang terbuai, akhirnya memilih menutup mata. menikmati setiap sentuhan lidah Mike pada bibirnya. bahkan Angel dan Mike sudah saling berbalas ciuman. kepala mereka saling bergerak berlawanan untuk mencari spot terbaik dan nikmat. ciuman akhirnya terlepas. Mike melepaskannya lebih dulu. membiarkan Angel menghirup nafas sedalam mungkin dan mengisi rongga paru mereka yang sempat kosong dari udara. bibir Angel sudah memerah akibat ulah Mike. mereka tak saling kenal, namun mampu melakukan hal seperti ini. mereka saling tatap. entah apa yang tengah mereka sampaikan dari masing-masing tatapan tersebut, yang jelas Angel dan Mike sama-sama berdebar. Mike tak bisa melepaskan tatapanna dari bibir Angel yang membengkak. "Mike..." panggil Angel membuka suara. Mike kembali menatap tepat di mata Angel, menanti apa kalimat selanjutnya yang akan gadis itu ucapkan. "Aku Angel. salam kenal..." ucap Angel sambil tertunduk. "Gue tahu." cuma itu yang Mike ucapakan sebagai balasan. tatapan Mike tampak dingin tepat menghunus di bola mata Angel. "Hmm, Mike... aku..." "Kalau lo bilang mau jadi pacar gue lagi, sorry gue nggak bisa." Angel melongo tak percaya. bahkan ia belum menyelesaikan kalimatnya, tapi layaknya cenayang, Mike bisa meramal kalimat apa yang ingin ia ucapkan. "Kenapa?" tanya Angel penasaran. "Karena gue nggak kenal sama lo!" "Tapi kan tadi udah ken..." "Tetap nggak bisa.." "Kenapa nggak bisa? nggak kenal lagi? ya udah ayok saling mengenal!" Mike tak menjawab. ia menatap Angel penuh selidik. kenapa gadis ini begitu keukeuh ingin menjadi pacarnya? kenapa gadis ini begitu getol mendekatinya? bahkan gadis dihadapannya ini dengan berani datang ke apartemennya. Jujur, kenekatan Angel mampu membuat Mike takjub. dirumah sakit, Angel menciumnya secara tiba-tiba. di bandara Padang juga muncul mendadak. sekarang di apartemennya dan berakhir dengan ciuman panas yang lagi-lagi dimulai oleh Angel. benar-benar menakjubkan bukan?? apa salah kalau Mike mencurigai Angel. "Mike? kenapa diam? kalau perlu kenalan dulu, ayo kita kenalan." Angel kembali membuaka suara, namun tidak dengan Mike. Mike masih diam. "Mike...!?" "Siapa lo sebenarnya?" tanya Mike dingin. "Aku Angel. siapa lagi?" "Apa motif lo ngintilin gue?" untuk pertanyaan yang satu ini, Angel mendadak bungkam dan tak bisa menjawab. bahkan Mike langsung menatap Angel tajam. satu alis pria itu sudah terangkat menandakan ia curiga pada gadis di depannya ini. Angel sendiri tak mungkin memberitahukan kalau ia mendekati Mike karena taruhan gila yang ia buat bersama Amanda. "Aku...Aku...itu Mike, aku...aku nggak ada maksud apa-apa kok, sungguh. saat melihatmu di rumah sakit, aku merasa hatiku mengatakan kalau kamu jodoh yang Allah kirimkan untukku. aku tak pernah pacaran sejak lahir." Mike terperangah tak percaya. 'tak pernah pacaran dari lahir? yang benar saja'- batin Mike berteriak tak percaya. "Lo lagi nyoba buat ngelaba di sini?" "Ngelaba? Aku serius Mike..aku.." "Ciuman saat dirumah sakit itu juga ciuman pertama lo?" tanya Mike sakartis. Angel tertunduk. dengan perlahan ia mengangguk mengiyakan ucapan Mike. Mike menggeleng tak percaya menerima fakta kalau dirinya orang pertama bagi Angel. tapi Mike mencoba membantah. ia tak percaya dengan ucapan Angel. "Lo kira gue percaya?" "Mike.." "Buktiin sama gue kalau memang gue yang pertama buat lo..." Angel tercenung. buktiin? gimana caranya? Angel menatap mata Mike dalam. mencari keseriusan dari tantangan yang Mike lontarkan padanya barusan. "Kenapa? takut lo? nggak bisa buk..." "Ayo kita bercinta..." ***** BERSAMBUNG!!!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN