Penyesalan Ratna.

1471 Kata

"Jana!" Suara serak yang terlontar memecah keheningan, membuat Jana tersentak dan menoleh ke arah sumbernya. Di tengah gemuruh langkah manusia dan hiruk-pikuk pusat perbelanjaan, berdirilah mantan mertuanya—seorang perempuan yang dulu pernah menghunus hatinya dengan dingin. Kini, ia tampak berbeda, jauh dari sosok angkuh yang pernah dikenal Jana. Rambutnya yang dulu rapi kini acak-acakan, wajahnya yang dulu penuh keangkuhan kini keruh, dipenuhi garis-garis kelelahan dan kelaparan yang mendalam. Jana, ditemani oleh asisten rumah tangganya, tertegun di tempatnya. Sebuah desahan tak terdengar keluar dari bibirnya. Ada sesuatu yang mengiris nuraninya saat melihat perempuan itu, meski hatinya tahu—oh, betapa hatinya tahu—bahwa wanita ini pernah berkonspirasi dalam kehancuran pernikahannya. Ia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN