Bab 22

1551 Kata

Begitu Sofia masuk ke kamarnya--yakni kamar tamu di samping kamar utama--hanya tinggal Nicho yang tersisa di dapur. Ia meratapi sepanci bubur tidak layak makan buatannya. Nicholas merutuk, dari mana datangnya cita rasa aneh itu? Padahal ia sudah memasak sesuai resep yang dicomot langsung dari internet. Wajahnya masih saja kesal, bukan karena harga Abalon segar yang tidak murah. Lebih dari satu juta perkilo tidak ada artinya untuk menantu Bayu Hartanto Bunomo. Yang membuatnya amat terluka adalah fakta bahwa kerang sultan itu berakhir menjadi makanan mubazir di tangannya. Nicholas melempar semua mangkuk dan sendok kotor ke tempat cucian piring, ia berjalan lunglai ke ruang tengah kemudian duduk di sana. Malam semakin gelap. Tanpa suara kendaraan yang berisik, semuanya kembali ke ketenangan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN