Abi menghela nafas pelan. Ia menatapi Nawang yang kini sibuk memasukan buku-bukunya ke dalam tas. Pacarnya itu terus saja mengacuhkannya, bahkan saat Abi mengirimkan pesan-pesan absurd dan gombalan-gombalan receh, Nawang tidak menanggapinya sama sekali. Nawang hanya akan melirik nya sekilas lalu kembali sibuk mengabaikan Abi. Abi akhirnya menyerah. Ia juga mengemasi barang-barangnya dan memilih keluar lebih dulu meninggalkan Nawang yang masih belum selesai dengan barang-barangnya. Ia bukan tidak perduli, tapi karena Nawang yang sengaja tidak mau mempercayai ucapannya membuat Abi lelah sendiri. Nawang melongo di tempat. Ia sengaja melambatkan gerakan mengemasi barang karena berharap Abi akan kembali membujuk dan mengajaknya pulang bersama. Tapi yang dilakukan pria itu justru membuat Nawan