Sepanjang hidupnya, Abimana hanya pernah berlibur bersama Papi dan Maminya. Itupun sekitar tiga belas tahun yang lalu, dan hanya kerumah Eyangnya di Jogja. Maka disaat ia teringat empat hari lagi adalah hari keberangkatannya ke Bali untuk tujuan study tour, Abi seketika ingin mengatakan pada Papinya bahwa ia sakit yang sama sekali tidak bisa pergi jauh. Tapi Abi tidak bisa berbohong dengan serius pada Ayahnya, lebih tepatnya tidak mau. Abi memandang jenuh ke arah teman-temannya yang sedang ricuh merencanakan kegiatan mereka saat study tour nanti, entah apa yang mereka rencanakan dengan suara bersahut-sahutan seperti itu, yang jelas Abi tidak akan masuk dalam rencana mereka. Kalaupun masuk, pastinya dalam rencana buruk. Tapi semoga saja tidak. Seakan teringat sesuatu, Abimana menoleh ke