“Bunda, aku serius. Aku tidak sembarang bicara. Aku mengutarakan keinginanku pada Sagara.” “Dan aku pun sudah memutuskan, aku ingin menikahi Felora.” Sagara menatap Halim yang sudah berdiri dengan ekspresi tegangnya. “Uncle, Bunda... tolong beri kami restu—“ “Kita pulang Kikan!” Halim langsung melangkah, istrinya menatap bingung dengan Halim yang malah mengajaknya meninggalkan ruangannya. Fay dan Alyan pun ikut berdiri, Fay bahkan berjalan cepat dan menghalangi Halim meninggalkan ruangan. “Minggir, Ka!” Hardik Halim yang tak lagi bisa bersikap tenang. Sesuatu yang ia khawatirkan selama ini, terjadi juga. “Putraku memang salah, sudah bersama Felora diam-diam di belakang kita!” “Sudah tahu salah, maka bicara dengan putramu untuk menarik semua ucapannya! Menikah? Dia bercanda? Felo