Agha merasakan gelisah bercampur khawatir. Niat hati hanya ingin memberikan pelajaran terhadap Fara namun, sang mertua justru memakinya habis-habisan. Terpaksa dia membalas dengan sengit. Sehingga perdebatan panjang tak dapat dielakkan lagi. Entah bagaimana kondisi Hanah saat dia sudah pergi dari rumah itu. Apalagi tadi dia terpaksa membawa Nesa karena istri mudanya itu terus merengek untuk ikut. Selang beberapa lama, suara pesan masuk ke ponselnya membuyarkan lamunannya. Agha lekas membacanya. Ini dari Fara. Fara : Mas, kamu tidak perlu lagi berpura-pura baik, atau kita tidak perlu berakting seolah tidak terjadi apa-apa. Bunda telah berpulang. Kamu bebas, tidak punya tanggung jawab lagi untuk menjaga janjimu. Setelah ini, aku tunggu talak darimu, kalau kamu menolak dan tetap kekeh per