Tangannya meraih jam tangan kemudian memakainya dengan cepat, mata tajamnya menatap sang istri yang masih tidur terlelap padahal jam sudah menunjukkan pukul 7 lewat. Sebenarnya Senja bangun tadi subuh untuk shalat tetapi kembali melanjutkan tidurnya karena katanya lelah setelah berjam-jam mengalami muntah-muntah semalam. Rendra tersenyum sekali lagi kemudian keluar kamar, berjalan kearah ruang makan untuk meminum kopi yang memang selalu pembantu rumah tangganya buatkan setiap pagi. Rendra menyimpan tas jinjingnya di meja kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi, menyeruput secangkir kopi hitam tanpa gula yang sudah tersedia. "Bibi buatkan sarapan, Tuan?" tanyanya, sebenarnya bisa saja ia membuat langsung tapi tuannya ini jarang sarapan dirumah sedangkan Bu Senja lebih suka masak sendiri.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari