Tidak lama setelah itu, aku mulai sibuk bekerja. Aku ditugaskan untuk melayani dua orang pelanggan pria. Seperti biasa, mereka mencari-cari kesalahan dan memarahiku seenaknya. Tentunya, sikap mereka membuatku merasa frustrasi. Setelah dimarahi beberapa kali dan berturut-turut pula, aku merokok di luar untuk melampiaskan rasa frustrasi dan kekesalanku. Tatkala aku merokok, aku melihat Ari berlari ke arahku dengan wajah gembira. “Ray, aku mencarimu ke mana-mana!” katanya senang, “Pelanggan wanita yang kemarin datang lagi. Dia memintamu untuk melayaninya.” Aku tidak tahu harus berkata apa ketika mendengar Ari mengatakan ini. Selama dua hari terakhir ini semua orang mengucilkanku dengan sengaja. Jadi begitu aku mendengar tentang wanita itu, rasa pusing langsung menghampiriku. “Apakah kau tid