“Jangan sedih Ray. Kak Maria mungkin akan kembali.” Lasmi mengusap air mata yang jatuh di pipinya dan malah menenangkanku walau kami berdua sama-sama sedih. Maria telah pergi, jadi tidak ada gunanya ia bersikeras mencarinya. Wanita itu juga memberitahuku bahwa aku harus menjaga Lasmi dengan baik dan jangan sampai mengecewakannya. Setelah memikirkannya, aku diam-diam berjanji dalam hati bahwa aku akan bersikap baik pada Lasmi. Aku pun duduk di samping Lasmi, lalu memeluknya dengan kedua tanganku dan aku memperhatikan raut wajahnya. Gadis di hadapanku ini baru saja kehilangan sosok Maria dan pemandangan itu membuat hatiku semakin sakit. Hanya saja, setelah memeluknya sejenak, aku merasa nafsuku mulai muncul dan tidak bisa menahannya, jadi kudorong Lasmi ke atas tempat tidur dan mulai menci