SAAT

1009 Kata

"Dia tinggal cukup jauh dari sini, Pak. Kalau bapak dan ibu, juga mas Azam berkenan, saya bisa antarkan." "Nggak merepotkan nak Ramzi?" Ramzi menggeleng. Ia berani untuk mengambil langkah ini. Bukan karena ia mengkhianati janjinya pada asa untuk tutup mulut. Ia tutup mulut kok. Ia tidak membocorkan satu pun rahasia asa. Ramzi bersikap seperti ini karena tuntutan keadaan. Ia tidak bisa mengelak. Satu - satunya yang bisa ia lakukan adalah ini. Ramzi rasa, bukankah sudah saatnya keluarga Asa tahu? Jika rahasia - rahaisa Asa semakin lama dipendam, akan semakin banyak menyakiti banyak pihak pula nantinya. Ramzi membantu Rahman dan Anis membawa barang - barang. Sebagian ditinggal karena niatnya itu memang oleh - oleh untuk Bu Ratna dan anak - anak kost di sini.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN