POLOS

1018 Kata

Ketika menjelang siang, Asa merasa sudah lebih baik. Ia sudah bisa bangun dengan benar. Meski jalan masih sempoyongan, ia memohon pada Ruma untuk memberinya izin keluar kamar. Karena ia benar - benar sudah bosan. Tak tahan dengan tatapan mata kucing polos sang suami, Ruma akhirnya luluh. Ia memegangi Asa ketika berjalan. Takut pemuda itu akan jatuh. Asa merasa sedang melihat halaman rumah Abah yang nampak aestathic. Tentu bukan Abah yang mendesain halaman itu. Melainkan Ruma, haru dan Asa sendiri. Mereka menyusun batuan koral di sepanjang tanah yang tidak terlalu luas. Kemudian mereka menanam pohon kaktus di pinggiran halaman. Sementara di tengah - tengah batuan koral, mereka memasang satu set meja dan kursi untuk bersantai. Pohon karsen besar di halaman menjadi peneduh.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN