Selepas Maghrib mereka memutuskan untuk jalan - jalan ke alun - alun kota untuk melepas penat, sebelum nanti malam mereka akan tidur sepuasnya di kamar motel. Cuaca panas tak mengapa, karena udara Malang yang dingin menjadi penyeimbang. Banyak penjual jalan tradisional. Juga jajanan khas seperti pentol, Sempol, dan lain - lain. Mereka membeli satu plastik Sempol untuk dimakan berdua. Mereka duduk di atas tikar di trotoar bawah pohon rindang. Mereka juga membeli minuman, kemudian juga memakan bekal nasi bungkus yang dibawakan oleh Rahman dan Anis, yang setahu mereka akan dimakan di kereta api oleh Asa dan Ruma. Mereka menghabiskan waktu berkualitas di sana sampai sore menjelang Maghrib. Dan mereka kembali memesan taksi online untuk kembali ke motel. *** Ruma berbaring