46. Tidak Lama

1546 Kata

Brenda menunggu kepulangan Ricky, dia sudah tidak sabar ingin memberi kabar baik untuk suaminya. Ibu dari satu anak ini tak bisa berhenti tersenyum. Tapi dia sedikit kesal karena semenjak mereka satu shift, suaminya itu lebih sibuk. Bahkan hari minggu seperti sekarang pun harus ke rumah sakit. "Bu, Teya sudah tertidur sebelum makan." adu Fera membuyarkan lamunan Brenda. Brenda menoleh ke arah gadis cantik itu. Dia melambaikan tangannya, membuat Fera berjalan mendekati Brenda. "Duduk sini sebentar." titah Brenda membuat gadis itu menurut. "Kenapa, Bu? Maaf kalau saya ada salah." ujarnya kikuk. Brenda tersenyum lembut, selama ini Brenda menjadi sosok majikan yang sangat baik untuk Dahlia dan Fera bahkan yang lain. Bahkan mereka berdua, satpam, sopir dan tukang kebun pun menyukai Brenda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN