Sepanjang malam Ricky tak bisa tidur, dia terus memikirkan tentang kenyataan bahwa Brenda benar-benar hamil. Ricky tidak meragukan tentang ayah dari anak yang Brenda kandung. Tapi dia takut jika banyak orang yang menghujatnya. Dia juga tidak mau menerima kenyataan kalau Sigit mengetahui semua ini pasti lelaki itu akan sangat marah. "Apa yang harus gue lakukan? Di satu sisi gue senang bentar lagi bakal punya anak. Tapi di sisi lain gue takut menerima kenyataan yang ada." desah Ricky. Lelaki itu memilih turun dari ranjang dan mencari minum ke dapur. Dia butuh pendingin tengah malam seperti ini. Satu persatu anak tangga berhasil Ricky lewati sampai sekarang dia berada di lantai bawah. "Astaga, Den Ricky!" pekik Dahlia, asisten rumah tangga Ricky. "Kamu ngapain sih di situ mengagetkan oran