Enak saja Arkha diam-diam ingin melabuhkan bibirnya ke atas permukaan bibir Amara. Apa dia pikir, gadis itu akan diam saja dan menerima nasib di bawah kendali Arkha. Tidak akan pernah terjadi! Bahkan sampai negara api menyerang pun Amara tidak akan mau dicium oleh Arkha. Ada bekas perempuan banyak di sana, itu sudah pasti, kan? Dengan gerakan mundur kedua telapak tangannya mendorong dadanya Arkha, Amara melepaskan diri dari dekapannya. Dengan bibir bersungut-sungut menatap Arkha sinis. “Cari kesempatan ya, biar bisa nyium gue?” Dengusnya kemudian meninggalkan Arkha pergi melanjutkan menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa peduli ia terus saja memegangi tangkai mengayun kain pel sampai lantai di bawah kakinya benar-benar bersih. Namun sayangnya ia baru membersihkan satu ruangan. Tempat lain be