Arkha menahan kekesalan bukan hanya ketika di jalan saja bertemu dengan pak RT, tapi kekesalanya semakin bertambah seratus keli lipat pada saat sampai di rumah. Benar-benar tidak sesuai dengan apa yang dia bayangkan. Pada saat memasuki pintu ia harus melihat sesosok laki-laki yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu. Ketika menyadari kehadirannya, Kefeel yang sebelumnya sendirian itu seketika menaikkan pandangannya. Bukan untuk menatap Arkha, bukan itu. Tapi kini laki-laki berpakaian kemeja dan celana hitam, rambut tertata rapi itu menatap Amara tanpa berkedip. Arkha yang dulu merupakan orang yang menyebabkan rusaknya hubungan mereka. Kini tentu saja ia tak terima jika Kafeel bersikap demikian pada hubunganya dengan Amara. Sebaik-baiknya orang pasti ada menyimpan rasa dendam di dalam