Dan pagi pun datang, kegiatanku, tentu saja memandikan putri David lalu memasak sementara adik iparku menyusui anaknya sambil menemaniku masak. “Kak itu telepon kayanya dari abang deh, bukan di angkat” kata Miska. “Masih masak, biar aja dia nunggu” jawabku. Miska tertawa. “Katanya rindu..” guraunya. Gantian aku tertawa. “Kemarin udah biarkan kakak nunggu sampai malam, cuma untuk dapat kabar kalo dia dan Timmy selamat sampai Jakarta. Jadi biar aja. Gantian” kataku. Miska tertawa pelan, tak lama dia pamit ke kamar untuk menidurkan babynya. Aku melanjutkan kegiatanku memasak, adikku sebentar lagi pulang kerja, pasti dia lapar. Lagian sudah dari semalam dia menghubungiku, aku sudah tidur. Sekarang jam 9 waktu Singapure, berarti dia sudah bangun untuk bersiap kerja dan mengantar Timmy se