51. Curhatan Lain

2937 Kata

POV Mia. Aku tercenung dengan suasana hati gusar. Masalahnya suami dan anakku belum menghubungiku lagi semenjak mereka, aku antar ke bandara jam 11 siang waktu Singapure untuk kembali ke Jakarta. “Kak, belum tidur?” tegur David. Dia adikku, adik tiri tepatnya, karena kami beda ayah. “Belum ngantuk Vid, anakmu sudah tidur?” tanyaku sambil melirik jam dinding di ruang keluarga merangkap ruang tamu aparteman kami dulu yang suamiku berikan pada David sebagai hadiah pernikahan. “Udahlah kak, udah jam 9, kakak kangen bang Omen dan Timmy ya?” guraunya lalu duduk di sebelahku. Aku tertawa. “Maaf ya kak, jadi buat repot” katanya lagi. Aku tersenyum dan mengusap punggung adik lelakiku. “Gak apa, santai aja, mending berangkat kerja, biar gak telat” kataku karena David jadwal piket malam di r

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN