14.Pamit

1989 Kata
Aku sedang tiduran di ranjang saat Timmy dan Mia menerobos masuk kamar kami "Ada apa?"tanyaku kaget bangkit dari tiduranku di kasur "Aku sama mama mau temenin papa bobo!"jelas Timmy Aku tersenyum dan istriku menggigit bibirnya terlihat grogi "Ayo...papa juga kesepian ga ada kalian!"kataku Timmy bersorak lalu berlari ke arahku "Aku di tengah ya pah?"tanyanya begitu mencium pipiku "Okey.....sayang!,ayo!,kamu ga ngantuk?"tanyaku pada Mia yang berdiri memantung Dia mendekat ke sisi lain tempat tidur lalu merebahkan dirinya telentang sebelah Timmy setelah masuk selimut. Aku ikutan bergabung lalu memperbaiki selimut mereka.Mia sibuk mengusap punggung Timmy yang masih berceloteh tentang sekolah hari pertamanya.Aku sendiri memilih memangku laptop menyelesaikan power point pekerjaan ku.Si bos kampret bisa ngamuk kalo aku belum merapihan laporan perkembangan Queen's Hotel. Sampai kemudian aku tidak mendengar lagi celetoh anakku.Aku menghentikan pekerjaanku lalu menoleh dan menemukan mereka berdua sudah terpejam.Pasti kecapean. Aku cium kening Mia istriku dan Timmy setelah menaruh laptop lalu bergabung tidur. Keadaannya begitu sampai seminggu.Aku dan Mia hampir tidak bersuara.Timmy yang terus berceloteh riang dan jadi perantara obrolan aku dan Mia.Padahal kemarin sudah mau bicara,setelah kami bercinta lagi.Tapi ternyata aku masih mesti sabar.Amarah Mia masih seawet formalin. Tapi setelah seminggu aku di kejutkan oleh Mia.Aku baru pulang dari kantor dan melihat Mia sedang membereskan bajunya ke koper "Mi....mau kemana?"tanyaku mematung Mia tersenyum sambil terus menyusun bajunya di koper yang lumayan besar "Aku mau ke Singapure"jawabnya Aku terbelak tapi kemudian aku menghela nafas pelan berusaha meredam emosiku "Kan belum tiba waktu yang kamu janjikan?"tanyaku takut dan perlahan mendekat Mia menghentikan kegiatannya lalu duduk di ranjang "Sini...kita bicara!"undangnya menepuk kasur agar aku duduk di sebelahnya Aku menurut "Ini....." "Istri David melahirkan!"jelasnya mengabarkan istri adik tirinya sudah melahirkan "Lalu?"tanyaku tak sabar Dia menghela nafas pelan "Ga ada yang bantu istrinya mengurus anak mereka"jelasnya lagi "Aku sama Timmy juga ga ada yang urus kalo kamu pergi"sanggahku Dia tertawa "Bisa di urus pembantu Men"sanggahnya "Kalo aku maunya kamu yang urus gimana?"tanyaku Dia tertawa lalu bangkit berdiri menghadapku "Sejak kapan kamu jadi manja?,Timmy aja setuju aku pergi!"katanya "Oya?,kamu pasti memaksa!"keluhku lesu Mia tertawa lagi "Hei....jangan merengek,malu sama tato yang membatik di tubuhmu sayang!"ledeknya Aku tersenyum "Mi!,please!,aku bisa kangen kamu!"rengekku menangkap tangannya dan menatapnya lekat Dia tersenyum "Kamu aku diemin malah semakin santai untuk menyelesaikan permasalahan kita Men,mungkin kalo aku pergi,bisa memaksamu untuk mau cerita soal apa yang ada di benakmu dan hatimu!"jawabnya sambil menunjuk dahiku dan dadaku Aku terdiam.Mia beranjak ke meja rias dan aku terbelak saat dia memegang buku yang sempat aku tulis dan seminggu ini aku tinggalkan "Isi waktumu dan kerinduanmu padaku dengan meneruskan tulisanmu.Aku suka bacanya,jadi tulis lagi ya!,seperti membuka kotak harta karun Men....kamu mau kan??"tanyanya sambil menyerahkan buku itu ke tanganku Aku tertawa "Aku bukan penulis,aku hanya curhat!"sanggahku "Kalo gitu lanjutkan curhatanmu!,aku bakal nunggu!"jawab Mia lalu membereskan kembali bajunya Aku bangkit dan memeluk tubuhnya dari belakang "Ini bukan caramu untuk menyiksaku kan?"bisikku sambil menciumi lehernya Dia tertawa lalu mendesah pelan lalu balik badan menghadapku.Perlahan dia mengalungkan lengannya di leherku dan menatapku "Mana mungkin aku bisa siksa kamu,aku hanya mau kamu lebih bisa mengungkapkan setiap rasa yang kamu punya,biar aku tak lagi harus meraba setiap bagian dari dirimu....kamu tau?,setiap hari aku ketakutan kalo mesti mendapati kenyataan kalo aku bukan satu satunya wanita yang kamu cintai.."desisnya lirih Aku tertawa pelan lalu mengeratkan pelukanku di pinggangnya "Kamu sayang banget sama aku ya?"godaku "Dengan seluruh hidupku.Tapi aku ga mau egois,aku akan melepasmu kalo ternyata bukan aku yang kamu cintai dan sayangi dengan seluruh hidupmu!"jawabnya Aku tersenyum "Okey...aku ikutin mau kamu,kamu ke singapure,kita ulang moment pacaran yang ga pernah kita jalanin karena aku langsung memilih nikahin kamu,kamu kayanya butuh romansa picisan seperti banyak wanita yang suka melodrama"ledekku Mia tertawa "Ya...anggap aja begitu,anggap aku ABG labil yang deg deg an saat pacarnya memuji dia cantik,yang ngambek kalo pacarnya tidak perhatian,dan deg deg an saat pacarnya memberikan ciuman,aku mau tau,Omen yang galak,yang blak blakan,no drama,no romansa bisa ga bikin aku lebih jatuh cinta lagi dari sekarang"pintanya sambil menatapku "Okey....aku akan menuruti kemauanmu,dan aku akan izinkan kamu ke Singapure,tapi dengan satu syarat"pintaku "Syarat?"tanya Mia "Yap bisa kan?,kamu aja kasih aku syarat"godaku Dia tertawa "Okey...apa syaratnya?"tanyanya masih menatapku "Bercinta sama aku malam ini,sebanyak yang aku mau,biar aku bisa melepasmu jauh dengan status istriku"pintaku Mia terbahak lalu melepaskan diri "Kenapa jadi alibi!"keluhnya Aku tertawa "Aku suamimu!,aku ga butuh alibi buat nidurin kamu,bisa kan?,atau aku ga akan kasih kamu pergi"ancamku "Lalu permintaanku?"tanyanya berbalik lagi dan tolak pinggang di hadapanku "Tetap aku tulis"jawabku Mia tertawa "Harusnya kamu mengikuti cara bosmu yang kampret gimana dia memutuskan meninggalkan Noni bertahun tahun hanya untuk fokus mempersiapkan diri agar cukup pantas berjuang memdapatkan cinta Noni,aku mau merasa tersanjung seperti Noni,waras ga sih?,di cintai lelaki yang berusaha keras banget jadi sempurna karena dia merasa Noni sempurna untuk dia miliki sampai dia jadi ga percaya diri??"tanya Mia "Aku bukan Nino yang gila"sanggahku Mia terbahak "Aku juga ga mau kamu gila seperti bosmu,yang ribet sama kuah bakso,yang ga bolehin Noni keluar rumah tanpa dia,yang boleh istrinya pakai baju sesuai yang dia mau,ga! aku ga akan sanggup!"keluhnya sambil menggeleng Aku tertawa "Lalu bagian apa yang mesti aku tiru dari kampret Mi?"tanyaku gemas Mia menghela nafas "Tiru caranya yang selalu berusaha menunjukan kalo Noni istimewa,kalo Noni satu satunya wanita dalam hidupnya walaupun dengan cara tidak waras.Tiru cara Nino yang selalu mengungkapkan setiap rasa yang dia punya untuk Noni,marah,cemburu,sayang,cinta,walaupun harus berdebat dan adu mulut"pinta Mia "Bakal cape Mi,kalo aku mesti teriak teriak trus kaya Nino sih!,udah sih cukup diam yang penting kan hasil!"protesku "Nah...itu yang aku ga suka dari kamu!,bikin aku mesti menebak apa yang kamu pikirkan di balik kepalamu.Lihat efeknya aku cemburu dan marah!"katanya Aku menghela nafas pelan "Kamu sadar ga sih?dari awal kita nikah,kamu selalu diam menerima?.Mau aku ngeluh,mau aku senang,mau aku sedih.Kamu hanya diam dan mendengarkan.Aku tau kamu berbuat sesuatu supaya aku ga ngeluh lagi,ga sedih lagi.Tapi kamu bukan robot Men,kamu manusia,jadi bersikaplah seperti manusia!"pintanya Aku masih terdiam "Dulu kalo aku ngeluh cape beresin rumah,cucian,setrikaan,dan urus Timmy,kamu cuma diam.Tapi lalu kamu yang perlahan bantu aku beresin rumah,melondri baju,atau gantian urus Timmy,kenapa ga seperti suami lain yang marah marah atau minimal nanya kenapa rumah berantakan?"tanyanya "Ya...aku ga mau bikin kamu makin stress dan waktu itu aku kan ga bisa kasih jalan keluar dengan menyewa PRT"jelasku Mia menggeleng "Itulah kamu.Aku masih bisa toleransi dengan diamnya kamu soal itu.Tapi ga soal perasan Men.Saat kamu memutuskan menikahiku harusnya kamu ngerti semua rasa yang kamu punya itu harus aku tau,begitu juga sebaliknya.Biar tak ada rahasia antara kita.Lihat aku?,aku sekarang sedang menunjukan gimana aku ragu,aku cemburu,aku marah.Suami yang aku sayang dan aku cintai ternyata pernah punya rasa pada wanita lain dan itu pada tiga wanita sekaligus.Dan gilanya kamu,sampai sekrang kamu masih sedekat itu pada ketiganya.Kamu tau?,aku merasa posisiku terancam"keluh Mia "Kamu terlalu berprasangka"sanggahku "Ya..aku akui,sampai aku temukan buku yang kamu tulis.Itu ide siapa?"tanya Mia "Ide Noni dan di dukung Karin dan Sinta"jawabku jujur Mia tertawa pelan "Harusnya sudah aku duga.Kamu mana mungkin punya ide semanis itu.Jadi....buat aku ngerti gimana caranya kamu bisa menyadari cintamu padaku dengan lanjutankan curhatanmu,Kasih tau aku gimana caranya perasaanmu bermetamorfosis sehingga kamu menyadari kalo cintamu ternyata bukan untuk ketiga wanita yang jadi istri sahabatmu"pintanya Aku menghela nafas pelan "Nanti kamu malah semakin salah faham dan mikir macam macam"keluhku serba salah Mia tersenyum "Coba dulu!,ayolah!,mana daya juangmu untuk menunjukan besarnya cintamu untuk aku,cinta yang selalu kamu ungkapkan,kerinduan yang selalu kamu teriakan.Bisa kan???"tanyanya lagi Aku terdiam "Tapi janji sama aku!,kamu ga akan semakin cemburu!"rengekku Mia tertawa lalu memeluk kepalaku "Aku akan berusaha redam,seperti Nino,Rengga dan Obi yang mungkin tau cerita ini.Aku bakal menyakinkan diriku kalo yang kamu mau itu memang aku.Asal tulis dengan jujur semua,sampai kebagian dimana kamu mungkin berpikir aku akan sakit hati kalo tau kenyataan itu.Kejujuran memang kadang menyakitkan Men,tapi lebih enak rasanya di nikmati dari pada kebohongan yang pastinya lebih berpotensi menhancurkan rasa yang aku punya"katanya Aku terdiam "Ya..aku coba...sebelum itu aku minta maaf kalo aku menyakitimu dengan kesalahfahaman ini Mi!"pintaku sambil memeluk pinggangnya "Ya.....aku maafkan!"desinya lirih lalu menunduk mencium pucuk kepalaku "Sayang kamu...."desisku lirih "So....karena kita sudah sepakat,sekrang kamu mandi,kita makan,aku juga mau beresin koperku"perintahnya melepaskan pelukanku di pinggangnya "Bagian kita bercinta sebelum kamu pergi?"tanyaku mengadah menatapnya Mia tertawa "Ya...setelah kamu mandi,kita makan,dan urus Timmy biar cepat bobo!"jawabnya Aku tertawa "Siap laksanakan!"kataku semangat Mia tertawa melihatku bangkit ke arah kamar mandi Setelah mandi aku menyusul Mia ke ruang makan.Timmy sudah menunggu. "Papa kasih izin mama ke Singapure kan?"tanya Timmy begitu aku duduk di kursi makan "Tergantung kalo kamu ga nakal karena mama ga ada"jawabku menggodanya Mia yang sedang menyajikan masakannya di meja makan tersenyum "Aku ga nakal kan mah?,kasihan om David pah!,tante Miska itu ga bisa urus dede bayi kaya mama!,nanti kalo dede bayinya sakit trus meninggal kaya dede Saki gimana?"tanya Timmy menunduk Mia menatapku "Hei...kita sudah ngomongin ini kan nak?"tegur Mia berjongkok di sebelah Timmy yang terduduk "Tau aku mah...dede udah ga akan sakit lagi kalo dia meninggal,makanya aku kasihan kalo om David mesti kehilangan dedenya juga"keluh Timmy Aku menghela nafas pelan "Sini sayang!"pintaku menarik tangan anakku Mia menyingkir saat Timmy mendekat ke arahku.Aku pangku Timmy dan memeluknya "Papa kasih izin kok,kamu mestinya dengar papa ngomong dulu.Papa kasih mama izin pergi,karena papa percaya,anak papa ini jagoan,ga akan nakal,ga akan bikin papa repot.Jadi kamu ga usah sedih.Dede Saki memang sudah tidak sama kita lagi,tapi kan tetap ada di sini...di hatimu dan di kepalamu"kataku menujuk d**a dan kepalanya Timmy mengangguk pelan "Papa selalu bilang,jangan lupain dede Saki,papa ga larang kamu ingat dede trus,mana ada papa larang.Tapi...ingat gimana cantiknya dede Saki,gimana lucunya dia,jadi kamu ga sedih"lanjutku "Aku ga sedih pah!,aku kan punya banyak ade,dede kembar,dede Bella,dede Kiera,walaupun mereka ga mau aku panggil dede,kata mereka ga pantes panggil dede karena mereka bukan bayi,tapi tetap panggil aku abang!,aku kan belum sebesar papa!"keluh Timmy Aku dan Mia tertawa "Mereka begitu karena menghormatimu yang lebih besar dari mereka"jelasku Timmy tertawa "Papa tau?,kadang Kenzo sering ngeluh gimana cerewetnya mereka berempat,bikin pusing"keluhnya lagi Aku dan Mia tertawa lagi "Lalu kamu ikutan pusing?"tanya Mia sambil mengulum senyum "Sedikit sih.Aku cuma ingat apa yang papa sering bilang,cewe cewe itu kalo ga bawel malah aneh,mereka begitu untuk menunjukan kalo mereka perhatian.Dan kalo mereka mengeluh berarti mereka butuh bantuan aku,jadi aku cukup dengar biar aku ngerti aku mesti gimana"jawab Timmy Mia menghela nafas "Another Omen,yang diam mendengar lalu berbuat setelah tau itu perhatian atau keluhan"ledek Mia Aku terbahak "Aku salah ya pah?"tanya Timmy "Ga nak!,mama cuma cemburu karena kamu perhatian sama keempat cewe cewe cerewet itu"godaku Mia yang sedang minum sampai tersedak "Emang iya mah?"tanya Timmy Mia melotot ke arahku lalu tersenyum ke arah Timmy "Siapa bilang,papa cuma godain mama"sanggahnya Timmy melompat turun dari pangkuanku lalu mendekat ke arah Mia yang terduduk di kursi makan di sisi sebelah kanan di hadapan Timmy tadi duduk "Benaran mama ga cemburu?,aku sayang mama kok!,kan aku dengarin cerewatan mama dan keluhan mama juga"kata Timmy Mia mengerutkan dahinya "Perasaan papa,mamamu ga cerewet dan ga pernah ngeluh!"sanggahku Timmy berbalik menghadapku "Ih...papa sakit jadi papa ga tau.Mama tuh ngomel karena papa diam aja,ga makan banyak masakan mama,ga minta di buatin kopi sama mama,ga minta mama temenin papa bobo karena papa kemarin sakit.Trus ngeluh kangen papa karena papa sibuk di ruang kerja trus,gitu kan mah?"tanya Timmy sambil menoleh ke arah Mia yang sudah merona parah lalu menunduk Aku terbahak lalu mengacak rambut anakku dengan gemas "Ayo Timmy makan!"perintahnya mendadak galak Aku terbahak melihat Timmy cemberut "Mamaku sekarang aneh...aku wakilin bilang sama papa,malah marah.Mama lagi sakit ya pah?"tanya Timmy setengah menggerutu lalu beranjak ke kursi yang tadi dia duduki Mia mengulum senyum "Ternyata ada yang kangen bobo sama aku?,apa kangen di boboin aku?"godaku berbisik Mia melotot lagi lalu mencubit perutku "Diam!,atau perjanjian kita setelah ini batal"ancamnya sambil melepaskan cubitannya. Aku langsung diam mengulum senyum. "Aku bobo di kamarku ya mah,mama aja bobo sama papa,kan mama mau pergi,nanti ngeluh kangen papa lagi"pinta Timmy "Timmy......"desis Mia bercampur geraman Timmu dan aku terbahak lalu kami tos berdua "Emang anak papa!!"cetusku girang Mia terbahak sendiri Kami lalu melanjutkan makan.Setelah selesai aku membantu Timmy menyelesaikan tugas sekolahnya sementara Mia membereskan bekas kami makan.Setelah selesai Timmy minta di temeni tidur dan aku turuti sampai dia terlelap
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN