Mungkin ini yang dimaksud dengan hukuman untuk Tamara. Wanita itu belum sempat kabur, tetapi sudah direjang sampai dibuat merintih kesakitan.
"Papa kasar!"
Hujaman terus diberikan, Tamara kewalahan sampai dimandikan keringat. Saat ini ia tidak melihat sosok Arei, melainkan seperti iblis di dalam dirinya.
Pria itu memang marah. Namun, untuk urusan libido harus diselesaikan segera. Mungkin sikap tempramen Arei keluar karena ia harus menghadapi dua masalah hari ini. Ya, pusing dengan yang di rumah ditambah dengan sang istri yang berniat pergi. Memang hasratnya selalu timbul setiap di saat-saat seperti ini.
"Papa sudah, akkhh sakit!" Tamara mengaduh kesakitan tatkala suaminya menggigit ujung dadanya, dapat ia rasakan nyeri yang luar biasa, sementara Arei sulit dikendalikan. "Papa jahat,
