Bab 20. Ngidam

1057 Kata

Seketika mereka saling berjauhan, Tamara dan Arei langsung merasa tenang karena mereka melihat Sinta sedang mengucek mata seolah nyawanya setengah sadar, otomatis adegan keduanya tadi tidak dilihat. "Aku kepengen makan salad buah Nek, terus ada Papa di dapur, jadi minta langsung buatin deh!" balas Tamara. Masih terlihat wajah tegangnya. "Dia memang selalu bangun malam, Ma. Ngidamnya di jam-jam begini," sahut Arei. "Oalah, kenapa gak bangunin nenek aja, Ra? Minta sama papamu, memang dia bisa memasak?" "Jangan ragukan aku Ma, aku sudah jadi pria serba guna!" sahut Arei. "Udah kayak tepung," balas Sinta sekenanya. Mereka pun terkekeh sampai tertawa bersama di malam-malam begini. Tatapan mata Arei dan Tamara pun saling memberi koneksi, mereka senang karena aksinya aman tak terlihat.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN