Bab 17. Bertengkar

1048 Kata

Pagi ini, Arei menyaksikan anak dan menantunya sedang olahraga bersama di luar, tak luput melihat Ashlan yang tak henti mengelus perut Tamara. Arei juga dapat melihat kebahagiaan di wajah sang menantu, apalagi Ashlan terus membercandainya. Tawa lepas dan senyuman, membuat Arei paham jikalau tekad Tamara ingin dihamili memang sangat berpengaruh untuk keberlanjutan pernikahannya. Sementara telinganya lamat-lamat mendengar para pelayan yang ikut mengintai di balik pintu, sedang membicarakan. "Itu 'kan anaknya tuan Arei, tapi mereka bahagianya berdua!" "Sebenarnya aku gak respect sama tuan muda, meski terlihat berubah jadi baik, dia seperti ada maunya saja. Kemarin-kemarin isterinya seperti dianggap sampah." "Jika tuan tahu, aku gak kebayang gimana pecah belahnya keluarga ini." "Tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN