Bagian 15 "Sandra, kamu dengar itu, kan? Romi tidak mau kamu manggilnya dengan sebutan Pak, jadi kamu panggil dia Om, Abang atau Mas aja, ya," kata Mas Rian lagi. "Kamu memang keterlaluan ya, Rian! Om Romi, begitu? Gak lucu, Bro! Abang? Abang tukang Bakso atau Abang tukang Cendol? Panggil Mas saja, seperti panggilanmu terhadap Rian, oke?" "Baiklah Mas Romi!" Aku pun memberanikan diri memanggilnya dengan sebutan Mas. "Nah gitu, dong! Kan enak dengarnya." Mas Romi kemudian menyunggingkan senyum padaku. Memperlihatkan giginya yang putih bersih. Seketika, aku langsung menundukkan pandangan, tidak berani menatap matanya. Aku tidak boleh sembarang bertatapan dengan lawan jenis. Selain aku ini masih berstatus istri, aku juga harus menjaga martabatku sebagai seorang wanita. "Kok' malah senyu