"Dimana minumanku?" "Musiknya kenapa mati?" "Breengsek." "Bajiingan kamu. Lepaskan aku. Jangan ganggu aku." "William Delio Adrin. Laki laki sinting yang sudah berani meniduriku berkali kali. Damn!" Sejak keluar dari Club malam sampai masuk kedalam kamar, Cassandra tak henti hentinya mengumpat William. Sangking panasnya telinga William mendengar umpatannya, begitu tubuh Cassandra terbaring di atas kasur, William kembali menciumi perempuan yang sedang dalam kondisi mabuk itu. "Besar sekali nyalimu menggoda laki laki lain, Cassie." William mengamit dagu Cassandra. Menatap wajah Cassandra yang sudah memerah dengan mata yang tertutup. "William brengseek!" racau Cassandra kesekian kalinya. "Hahaha... Perempuan murahan. Hah... Itu aku. Aku murahan? Hahaha..." Semakin lama Cassandra s