Cahaya pendar mengalir melalui sela-sela kelopak matanya. Seperti memintanya bangun setelah tertidur cukup lama di tempat yang tak seharusnya ia datangi. Mulutnya kering, bau alkohol menyengat indra penciumannya seperti pasukan berkuda yang kuat dan bertubuh dingin. Elena merasakan serat lembut dari selimut yang kini membungkusnya secara langsung. Tempat ini, bukan apartemennya, atau kamar tidurnya di rumahnya yang sudah lama ia tinggalkan, atau kamar Ayumi, atau kamar siapapun yang pernah ia singgahi selama ini. Elena berada di tempat yang tidak ia kenal dan ia tidak memakai pakaian apapun sekarang. Aroma kamar ini tidak asing, tapi juga bukan aroma yang ia kenali dengan cepat. Seperti bau pepohonan teh dan percampuran antara vanila dan sedikit kayu mahoni. Larut dalam tembok putih di ru