"Hiii! Aku kesal sekali!"
"Arggghh! Kesal! Aku kesal!
Pekikan seorang gadis berambut pirang yang sedang merasa kesal cukup menarik perhatian orang-orang di sekitar. Jake sengaja menutup wajahnya karena merasa malu. Harusnya dia tak membawa Sarah ke sebuah kafe yang terletak tak jauh dari rumahnya, jika tahu sang gadis akan bertindak memalukan.
"Sarah, berhentilah menggerutu," tegur Jake dengan wajah memerah. Sepasang remaja seumurannya tengah memperhatikan meja mereka. "Orang-orang jadi memperhatikan kita, pelankan suaramu itu, Sarah!"
Sarah menggebrak meja. "Tidak bisa!" tegasnya, dan membuat Jake terkesiap. Pemuda itu langsung bungkam dan terpaksa menerima semua makian yang terlontar dari mulut Sarah. Meski itu semua bukan ditujukan padanya.
"Kau tahu tidak, Jake?" tanya Sarah dengan ekspresi mengancam. "Aku lelah berpura-pura baik di depan temanku selama ini!"
"Aku lelah menjadi gadis cantik yang populer! Rasanya semua pergerakanku menjadi dibatasi!"
Sarah dengan kesalnya mengambil Chocolate Latte milik Jake, lalu meminumnya sampai tandas. "Hei, itu punyaku," tukas Jake sambil berusaha meraih gelas minumnya, tetapi begitu melihat lirikan tajam Sarah, ia pun bungkam.
Menghela napas panjang, Jake pun bersiap mendengarkan. "Kalau ceritanya begitu, kenapa kau tak bersikap seperti kau yang sebenarnya saja?"
Saran Jake membuat Sarah terdiam, mencoba mencerna ide sang sahabat.
"Kau harus singkirkan sifat palsumu dan jadilah diri sendiri, Sarah," ucap Jake lagi sambil memesan kembali minuman cokelat baru.
"Tapi ... tapi ...." Sarah tampak kebingungan. "Kalau aku menunjukkan sikap asliku, maka Melvin akan memutuskanku!"
"Berkat sikapku yang anggun selama tiga tahun ini, aku berhasil menjadi gadis populer dan mendapatkan Melvin yang kusukai sejak tahun pertama! Bukankah itu hebat, Jake?!"
Jake memijat pelipisnya gusar. "Jadi kau bertingkah seperti itu di depan publik karena ingin menarik perhatian Melvin, begitu?" tanyanya. Sungguh, dia gemas dengan kelakuan sahabatnya ini.
"Ya! Semua demi Melvin!" pekik gadis itu girang. "Lalu, Jake! Apa kau tahu? Melvin itu...."
Dan mulailah sudah cerita Sarah tentang Melvin dan segala kelebihannya.