"Cocok kan, moom?" Farras gak berhenti menggoda kakak iparnya itu. Tiara pura-pura muak. Ia capek meladeni mulut-mulut bebeknya Farras dan Anne. Kalah mulut pasalnya. Mereka dua mulut, ia satu mulut. Ya jelas kalah. Dan lagi, Tiara juga takut baper sih kalau terlalu meladeni mereka. Mereka memang tak bermaksud seperti itu. Tapi hatinya Tiara? Eeeeh. "Kalau mom sih terserah Aya, cocoknya sama yang mana," tutur Sara sambil melipat baju-baju yang sudah kering. Farras terkekeh mendengarnya lantas membantu mertuanya itu melipat baju. Ya, Sara sih memang tak mengotot harus sama ini atau itu. Yang penting anaknya bahagia. Meski ia juga was-was. Bagaimana pun kan tak enak kalau memiliki mertua yang tak menyukai kita. Rasanya pahit sekali. Apalagi kalau menantunya adalah perempuan. Bah! "Kalau