“Umn, Kuroda-san?” “Ya.” “Sedang apa kau di sini...?” “Makan.” “A—benar, kau sedang makan, tapi ... kenapa kau makan di sini? Dan ... kenapa juga kau membawa ransel seperti itu?” Tanyanya saat matanya tertuju pada sebuah ransel yang sengaja kubawa sejak kami meninggalkan kantor. Dan sekarang, ransel itu berada tepat di bawah kursi yang sedang kududuki. “Aku dengar makanan di sini enak, jadi aku makan di sini.” Jawabku sangat santai seolah kami sedang istirahat jam makan siang. Kulihat dia memutar bola matanya jengah. Wajahnya terlihat tidak senang melihatku duduk di depannya sambil makan satu piring ton katsu, yang terkenal enak di kawasan ini. Tapi sepertinya, dia sama sekali menyukai bagaimana aku menikmati makan siangku. Hari ini, setelah mendengar laporan pe