Seorang Omega...? "Pa? Papa...?" Panggil suara kecil melengking, memanggilku sambil menarik ujung celana yang kupakai. Itu Yuki, dengan sehelai kaus tipis tanpa lengan, gadis kecilku terlihat sangat manis, ditambah pita besar yang dipakaikan ibunya untuk mengikat rambut gadis kecil itu. Entah apa yang kulamunkan sejak tadi, sampai aku tidak dengar anak ini sudah susah payah coba mencari perhatianku. Aku menaruh ponselku yang sejak tadi kupegang, tapi tidak ada satupun aplikasi yang kubuka sejak aku lupa untuk apa aku memegang benda itu ke atas meja yang berada tepat di depanku, untuk berjongkok dan mengangkat Yuki. "Maaf, Papa tidak dengar, kenapa?" Tanyaku berharap dia tidak marah. Tangan mungilnya terangkat, dia dekatkan pada wajahku lalu menarik kacamata yang kupakai.