Saat aku membuka mataku, yang ada hanya langit-langit kayu yang gelap. Tidak ada yang kuingat selain aku sakit perut karena kekenyangan, setelah itu aku tidak ingat apapun lagi. Ah~ makanan enak yang tidak bersahabat. Bisa-bisanya aku sakit perut setelah makan makanan enak seperti itu? Padahal waktu dijejali makanan rumahan, sebanyak apapun akan tidak pernah merasakan sakit perut seperti itu. Aku berusaha bangun, menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhku dan melihat sesuatu yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Seorang Alpha menyebalkan yang tidur di sisi lain sofa, melipat tangannya di d**a sementara dia tidur dengan posisi duduk dengan kepala yang tersandar pada punggung sofa yang empuk. Sepasang mataku melihat kanan dan kiri. Semuanya gelap, hanya sedikit cahaya dari luar kaca p