Cakra merasa terluka hatinya, karena penolakan Citra, tapi dirinya tidak bisa menyalahkan Citra. Citra menolaknya justru karena lebih dulu terluka. Namun Cakra tidak percaya, jika yang Citra ucapkan berasal dari dalam hati. Cakra yakin, Citra juga merindukannya. Cakra percaya, Citra masih menyimpan cinta untuknya. Meski Citra tidak pernah mengungkapkan perasaan cintanya.
"Citra ...."
"Saya mohon, pergi, dan jangan pernah kembali lagi ke sini, Tuan."
"Aku mencintaimu, Citra," rintih Cakra dalam rasa sakit luar biasa.
"Sudah saya katakan, cinta Tuan memberi saya penderitaan, bukan kebahagiaan. Jika Tuan sungguh mencintai saya, tolong ceraikan saya, dan biarkan saya, dan anak-anak bahagia tanpa Tuan." Tegas suara Citra, meski rapuh di dalam hatinya.
"Aku tidak akan menjauh, Citra." Cakra
